JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan sempat terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu (29/5/2024) ketika MK tengah menyidangkan sengketa hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Sepasang ibu dan bapak berteriak-teriak di depan pintu masuk ketika seorang saksi yang diketahui bernama Sulaiman dibawa masuk ke gedung MK oleh seorang pria.
Sulaiman tampak mengenakan pakaian hitam serba tertutup dan mengenakan tudung serta masker di wajahnya.
Pantauan Kompas.com, Sulaiman sempat memegangi erat tangan pria yang membawanya masuk ke Gedung MK saat ibu-bapak itu berupaya merangsek masuk.
Baca juga: PPS di Kalsel Akui Gelembungkan Suara PAN, 1 Suara Dihargai Rp 100.000
"Saya kakaknya, tahu enggak! Jangan ada paksaan, keluarkan adikku!" ucap ibu tersebut.
Ibu-bapak itu kemudian mengaku bahwa Sulaiman sudah dianggap seperti adik sendiri, karena sehari-hari tinggal di rumah mereka.
Mereka mengaku tak terima dan khawatir dengan keselamatannya.
Sebab, sejak Sulaiman dijemput pada Jumat (24/5/2024) dari Banjar, Kalimantan Selatan, Sulaiman tak bisa lagi dihubungi hingga hari ini.
Karena itu, menurut klaim keduanya, mereka menyusuli Sulaiman ke MK dari Banjar lantaran meyakini Sulaiman dipaksa memberikan kesaksian.
Belakangan diketahui, Sulaiman akan bersaksi untuk Partai Demokrat pada sidang lanjutan sengketa Pileg DPR RI 2024 dengan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai pihak terkait.
Sulaiman merupakan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Tanipah, Kecamatan Alo-alo, Banjar, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta
Partai Demokrat mendalilkan, PAN mengalami penambahan suara sebanyak 6.066 suara di 8 kecamatan di Banjar sehingga menyalip perolehan suara mereka di daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Selatan I dengan perolehan 94.602 suara.
Akibat itu, menurut Demokrat, PAN berhasil mengunci kursi keenam sekaligus kursi terakhir di dapil itu.
Sementara itu, Partai Demokrat ada di urutan berikutnya dengan raihan 89.979 suara dan gagal mendapatkan kursi DPR RI.
Berdasarkan data Kompas.com, kursi terakhir untuk PAN itu akan jadi milik Pangeran Khairul Saleh, caleg petahana yang saat ini merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Baca juga: Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite
Jika dalil Demokrat terbukti, maka kursi Khairul Saleh otomatis jadi milik Demokrat karena perolehan suara PAN akan turun jadi 88.536 saja.
Dalam persidangan yang digelar di panel 1, Sulaiman bersaksi bahwa terjadi pemindahan suara untuk PAN pada saat rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan.
"(Perpindahan suara dari) Suara tidak sah. Suara tidak sah dipindahkan ke suara sah. Di tingkat kecamatan," kata Sulaiman dalam tanya jawab dengan Ketua MK Suhartoyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.