JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku prihatin dengan nasib Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tidak lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berdasarkan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebab, PPP yang dibentuk sebagai fusi dari 4 partai keagamaan Islam pada 5 Januari 1973 itu telah melintasi zaman bersama partai besutan Megawati yang dulu bernama PDI.
"Saya sedih sekali ini kenapa kok PPP tidak bisa masuk," ujar Megawati dalam pidatonya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P di Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK
Dalam pidatonya itu, ia menyinggung PPP setelah mengenalkan eks Ketua Umum PPP Djan Faridz yang turut hadir ke acara Rakernas V.
Megawati lantas mengenang masa-masa ketika PDI-P dan PPP sering melangkah bersama.
Ia kemudian meminta PPP tidak khawatir meski tersingkir dari parlemen pada periode 2024-2029.
"Tetapi enggak usah khawatir, Pak, nanti menang lagi, kok," ucap Megawati.
Baca juga: Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi tergusur dari Senayan dengan hanya mendapatkan 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan pada Pileg 2024.
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di yang mencapai 151.796.631 suara, maka PPP hanya meraup 3,87 persen suara, kurang 0,12 persen dari ambang batas parlemen 4 persen.
Sejumlah gugatan sengketa hasil Pileg 2024 yang diajukan PPP ke Mahkamah Konstitusi (MK) pun telah kandas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.