Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Kompas.com - 22/05/2024, 16:37 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat tetap memerhatikan protokol kesehatan (prokes), yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, imbauan itu diberikan bukan karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Singapura. Tetapi, kasus Covid-19 juga masih ada di Tanah Air walau status pandemi telah dicabut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Jadi kita imbau karena Covid-19 ini masih ada dengan strain atau mutasi yang baru apa pun bentuknya. Jadi, untuk protokol kesehatan dengan 3 M yang dulu ya, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak itu tetap dilakukan dengan kesadaran yang tinggi,” kata Syahril dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (22/5/2024).

Menurut dia, masyarakat juga harus lebih ketat dalam prokes apabila sedang mengalami sakit seperti flu dan demam. Sebab, berpotensi akan menularkan kepada orang lain.

Baca juga: Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kemudian, Syahril juga mengimbau agar melakukan vaksinasi Covid-19. Terutama, bagi yang vaksinasi terakhirnya sudah enam bulan yang lalu.

“Jadi memang vaksin yang sudah kita terima itu akan menurun ya efektivitasnya setelah enam bulan. Memang kita menganjurkan kepada warga negara kita, khususnya tenaga kesehatan, yang kedua usia lanjut dan komorbid itu dilakukan vaksinasi setelah enam bulan,” ujarnya.

Hanya saja, Syahril mengatakan, vaksinasi Covid-19 di luar tenaga kesehatan dan lansia di atas 60 tahun dengan komorbid sudah berbayar.

“Jangan lupa vaksinasi Covid-19 yang sudah lebih dari enam bulan atau satu tahun itu dapat dilakukan. Prioritas tadi, tenaga kesehatan dan usia 60 tahun ke atas dengan komorbid itu masih gratis ya. Di luar itu mandiri ya berbayar,” katanya lagi menegaskan.

Baca juga: Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Sebelumnya, Syahril menyebut, subvarian KP.1 dan KP.2 yang menyumbang lonjakan kasus Covid-19 di Singapura, belum ada di Indonesia.

Hanya saja, menurut dia, kasus Covid-19 masih ada di Indonesia tetapi jumlahnya sedikit dan tidak ada angka kematian.

Kemudian, dia memaparkan bahwa kasus covid-19 yang terjadi di Indonesia masih didominasi dari subvarian XBB dan JN.1.

Baca juga: Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Diberitakan sebelumnya, Singapura melaporkan peningkatan kasus Covid-19 pada pertengahan Mei 2024.

Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan, sebanyak 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

Kemudian, diperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini bakal naik signifikan pada akhir Juni 2024.

"Gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan sampai akhir Juni 2024," ujar dia, dilansir dari The Straits Times pada 18 Mei 2024.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com