Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Kompas.com - 13/05/2024, 10:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan bahwa hubungan Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) baik. Hal itu disampaikannya menanggapi peluang PDI-P bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

Oleh karena itu, dia mengatakan, rencana pertemuan Presiden RI terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hanya persoalan waktu.

“Hubungan kami dan PDIP berjalan baik. Pertemuan antara Pak Prabowo dengan (Ketua Umum) PDI-P, sekali lagi itu soal waktu karena keduanya adalah sahabat dan kawan lama,” kata Muzani di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Minggu (12/6/2024), dilansir dari Antaranews.

Baca juga: Jokowi Dinilai Tak Jadi Penghambat Pertemuan Prabowo dan Megawati

Muzani menegaskan bahwa partainya tidak memiliki masalah dengan PDI-P, termasuk relasi antara Prabowo dengan Megawati.

“PDI-P dalam banyak kesempatan mengatakan tidak punya masalah dengan Pak Prabowo. Dengan demikian kami juga tidak punya masalah dengan Bu Mega dan PDIP,” ujarnya.

Muzani juga mengatakan bahwa komunikasi dengan PDI-P terus berjalan. Meskipun, menurut dia, setiap partai memiliki agenda prioritasnya masing-masing.

“Komunikasinya juga berjalan cukup lancar. Jadi, dari sisi ini sebenarnya enggak ada masalah. Enggak ada yang mandek, kalaupun mandek itu karena kesibukan masing-masing dari pemimpin di PDI-P dan di kami,” katanya.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Sebelumnya, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko juga mengklaim bahwa tak ada deadlock atau jalan buntu terkait penjajakan pertemuan antara Prabowo dengan Megawati.

Dia mengatakan, sinyal itu juga didapatkan saat tak sengaja bertemu bertemu dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

“Saya sempat bertemu, enggak sengaja sih di kereta sama Mas Pacul. (Saya tanya),'piye friend, mengko bakal ketemu ora (Megawati) karo Pak Prabowo?’” cerita Budiman pada Kompas.com, Jumat (10/5/2024).

“‘Ha kui masalah waktu. Tapi aku yakin Ibu Mega pasti mau," Begitu kata Mas Bambang Pacul. Soal waktu saja,” katanya lagi.

Baca juga: Berharap Substansi Pertemuan Prabowo dan Megawati

Lebih lanjut, Budiman membantah bahwa pernyataan Prabowo yang menyinggung adanya partai yang seolah mengklaim Presiden Soekarno miliknya bertujuan untuk mendiskreditkan PDI-P. Lalu, menjadi sinyal gagalnya pertemuan Prabowo dan Megawati.

“Jadi, pernyataan Pak Prabowo tidak ada kaitan dengan deadlock,” ujar Budiman.

Di sisi lain, Budiman mengungkapkan bahwa Prabowo tidak bermaksud menyinggung siapapun, termasuk PDI-P.

Menurut dia, Prabowo justru tengah mengingatkan agar masyarakat selalu mengingat ajaran-ajaran Bung Karno.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com