Sebagaimana diketahui, pertemuan antara Prabowo dan Megawati belum juga terlaksana meskipun kedua belah partai selalu menyampaikan narasi positif terkait pertemuan kedua tokoh tersebut.
Belakangan, justru muncul wacana pembentukan "Presidential Club" dari kubu Prabowo.
Baca juga: Gerindra: Prabowo dan Megawati Bertemu dalam Waktu Dekat
Sebelumnya, Prabowo sempat menyentil partai yang selalu mengklaim bahwa Presiden ke-1 Soekarno atau Bung Karno merupakan milik mereka.
Dalam pidatonya di acara bimtek dan rakornas pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan pada 9 Mei 2024, Prabowo menegaskan bahwa Soekarno milik seluruh rakyat Indonesia.
"Walaupun ada yang ngaku-ngaku kan selalu bahwa seolah Bung Karno milik satu partai, tidak. Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Menanggapi pidato Prabowo, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mempersilakan partai politik lain jika ingin memasang atribut bergambar Bung Karno.
"Kalau partai lain mau pasang gambar Bung Karno di baliho atau atribut partai lainnya juga boleh kok," kata Djarot saat dikonfirmasi Kompas.com pada 10 Mei 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menegaskan bahwa Bung Karno adalah milik bangsa Indonesia.
"Kita tidak pernah ajarkan bahwa Bung Karno hanya milik PDI-Perjuangan," ujarnya.
Baca juga: Gerindra Yakin, Hubungan Prabowo dan Megawati Semakin Baik Setelah Pilpres
Kendati demikian, Djarot mengatakan, partainya juga beralasan mengapa kerap memasang gambar Bung Karno pada atribut partai. Sebab, adanya kedekatan sejarah antara Bung Karno dan PDI-P.
"Perlu juga diingatkan bahwa Bung Karno adalah pendiri Partai Nasional Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka yakni tanggal 4 Juli 1927 yang merupakan cikal bakal dari PDI-Perjuangan," kata Djarot.
"Jadi sangat logis jika di dalam setiap baliho, spanduk partai atau atribut partai selalu ada gambar Bung Karno,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut, menurut dia, PDI-P juga mengajarkan dalam sekolah partai kepada kader tentang sosok Bung Karno sebagai penggali Pancasila, Proklamator Kemerdekaan, dan Bapak Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, Djarot menyebut, PDI-P dalam setiap jenjang pendidikan kader selalu mengajarkan, melaksanan ajaran serta pemikiran, dan nilai-nilai semangat Bung Karno.
Baca juga: Soal Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Begini Jawaban Ganjar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.