Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Kompas.com - 05/05/2024, 20:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua politikus PDI-P kompak mengingatkan bahwa menentukan kabinet pemerintahan adalah hak prerogatif presiden, bukan wakil presiden.

Hal itu disampaikan oleh Hendrawan Supratikno dan Andreas Hugo Pareira menanggapi soal rencana wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka ingin berkonsultasi dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri terkait penyusunan kabinet pemerintahan.

Hendrawan mengatakan, sebagai presiden terpilih dan akan dilantik, Prabowo Subianto yang memiliki hak prerogatif untuk menyusun kabinet pemerintahannya kelak, bukan Gibran.

"Yang komunikasi yang punya hak prerogatif, dalam hal ini Pak Prabowo. Mungkin Gibran bisa nimbrung atau diikutkan," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Minggu (5/5/2024) malam.

Baca juga: Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Hendrawan mengaku enggan bicara lebih jauh terkait pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.

Menurutnya, dinamika politik ke depan yang akan terjadi masih sangat banyak. Oleh karena itu, dia menilai pernyataan Gibran yang ingin berkonsultasi dengan Megawati tak perlu diperpanjang.

"Nanti terkesan pencitraan sudah merangkul atau inklusif," imbuhnya.

Di sisi lain, anggota Komisi XI DPR ini menyebutkan bahwa komunikasi soal rencana pertemuan Megawati dan Prabowo terus dibangun.

Meski demikian, Hendrawan enggan mengungkapkan kapan tanggal pasti pertemuan Megawati dan Prabowo.

"Komunikasi terus dibangun. Tinggal tunggu momentum yang pas. Bisa sebelum atau setelah Rakernas," ujarnya.

Sementara itu, Andreas Hugo juga senada dengan Hendrawan mengingatkan pentingnya semua pihak menghormati hak prerogatif presiden menyusun kabinet pemerintahan.

Menurut dia, wakil presiden dalam hal ini Gibran hanya bertugas untuk membantu presiden.

"Yang punya hak prerogatif itu adalah presiden. Pemerintahan ke depan yang punya hak prerogatif itu presiden lho. Wakil presiden itu tugasnya membantu presiden," papar Hugo kepada Kompas.com.

Ditanya apakah maksud pernyataan itu karena PDI-P melihat Gibran masih berada dalam bayang-bayang Presiden Joko Widodo, Hugo tidak menjawab gamblang.

Ia hanya mengaku tidak tahu apa maksud Gibran yang berperan sebagai wakil presiden, bukan presiden, tetapi ingin berkonsultasi dengan Megawati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com