SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengeklaim, partai yang ia pimpin tak akan melakukan kriminalisasi seandainya jadi penguasa.
Hal ini disampaikan Cak Imin, demikian sapaan karibnya, saat memberikan pembekalan kepada bakal calon kepala daerah (bacakada) yang akan diusung oleh PKB pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Percayalah, PKB kalau berkusa tidak akan melakukan kriminalisasi apa pun dengan proses politik,” kata Cak Imin disambut tepuk tangan tawa hadirin dalam acara Bacakada di Vasa Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/5/2024).
“Ketawa, emang kamu pernah merasakan kriminalisasi?” kelakar Muhaimin di hadapan hadirin yang tertawa.
Baca juga: Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut
Cak Imin mengatakan, menjatuhkan lawan dengan cara apa pun kerap dianggap hal lumrah untuk mencapai kekuasaan. Namun, menurutnya, tindakan-tindakan seperti itu akan membatasi calon pemimpin potensial untuk bisa menang dalam kompetisi politik.
“Kelihatannya sepele, memangkas potensi, memotong lawan politik, ya itu hukum alam dalam kompetisi tergantung kenegarawanan,” ucap Wakil Ketua DPR RI itu.
“Tetapi yang lebih parah dari itu, kesadaran bahwa ketika (kriminalisasi) itu dilakukan, maka yang terjadi adalah pembatasan-pembatasan yang menumpulkan yang disebut sebagai partisipasi,” katanya.
Cak Imin pun enggan melanjutkan wejangannya soal kriminalisasi. Ia hanya menekankan bahwa PKB terbuka dengan siapa pun yang ingin berpartisipasi menjadi pemimpin daerah.
“Sudah cukup, cukup, nanti curhat lama-lama,” katanya, lagi-lagi disambut tawa hadirin.
Eks calon wakil presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 ini pun mengingatkan bahwa kontestasi pilkada bukan hanya agenda nasional.
Menurutnya, pilkada merupakan agenda yang harus menjadi atensi seluruh masyarakat Indonesia.
“Intinya agenda demokrasi bukan sekedar agenda nasional tetapi agenda seluruh rakyat Indonesia terutma kepemimpinan tingkat masing-masing daerah,” tutur Cak Imin.
Baca juga: Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.