Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Kompas.com - 02/05/2024, 15:52 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris turut merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.

Menurutnya, pendidikan adalah pintu masuk dan pintu keluar terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat sebagai fondasi Indonesia menjadi negara maju. 

Meskipun banyak kemajuan yang diraih dalam pembangunan bidang pendidikan Indonesia, masih banyak tantangan yang harus segera diatasi. 

Fahira mengatakan, salah satu masalah utama yang perlu diselesaikan adalah menghadirkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas.

“Perlu ada lompatan peningkatan kualitas pengajaran, pembelajaran dan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang serta percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun untuk menghadirkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas,” katanya dalam siaran pers, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Selain itu, kata dia, pemerataan layanan pendidikan berkualitas bisa terwujud jika profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan merata di seluruh wilayah.

Perempuan yang menjadi senator sejak 2014 itu juga mengatakan, pendidikan berkualitas memerlukan pemerataan kualitas layanan antarsatuan pendidikan dan antarwilayah. 

Tak kalah penting, kata Fahira, tata kelola pembangunan pendidikan, strategi pembiayaan, dan peningkatan efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan juga berpengaruh terhadap kualitas pendidikan.

Pemerhati pendidikan itu menyebutkan, percepatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas menjadi sebuah keniscayaan. 

“Negara harus memastikan semua anak memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas, terutama di daerah pedesaan dan daerah terpencil,” ujarnya. 

Baca juga: Hari Posyandu Nasional, Fahira Idris Paparkan 4 Langkah Revitalisasi Posyandu Agar Berjalan Efektif

Dia menilai, pendidikan yang berkualitas bukan sekadar kemantapan infrastruktur fisik, tetapi juga kualitas pengajaran dan pembelajaran, kompetensi pendidik, dan tenaga kependidikan.

“Pendidikan berkualitas menyediakan kemudahan pembiayaan melalui pemberian bantuan pendidikan terutama bagi anak-anak dari daerah afirmasi atau daerah tertinggal, terluar, dan terisolir,” ujarnya. 

Fahira menambahkan, salah satu fokus pemerataan layanan pendidikan berkualitas yang harus terus digenjot saat ini dan ke depan adalah pemerataan layanan pendidikan antarwilayah. 

Menurutnya, program keberpihakan kepada daerah dengan kemampuan fiskal dan kinerja pendidikan yang rendah harus semakin diperkuat.

Fahira mengatakan, formulasi penerapan model layanan yang tepat untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar dapat dibuat menjadi pendidikan terintegrasi.

Baca juga: Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

“Misalnya sekolah satu atap, sekolah terbuka, pendidikan jarak jauh, atau pendidikan berpola asrama. Ini bisa menjadi sebuah kebutuhan untuk mempercepat pemerataan layanan pendidikan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.

Untuk diketahui, Indonesia bercita-cita menjadi salah satu negara maju di dunia, sehingga menjadikan pembangunan bidang pendidikan sebagai prioritas nasional. 

Sebagai negara besar, baik dari sisi jumlah penduduk dan luas wilayah, pembangunan sektor pendidikan di Indonesia memiliki banyak tantangan dan persoalan yang kompleks.

Oleh karena itu, peringatan Hardiknas diharapkan terus menjadi daya dorong untuk mewujudkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas.

Baca juga: Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com