Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Kompas.com - 02/05/2024, 07:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan melakukan sejumlah kegiatan pada hari ketiganya melakukan kunjungan kerja (kunker) di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (2/5/2024).

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Protokol dan Pers Media Sekretariat Presiden, Jusuf Permana, Kepala Negara akan meresmikan pelaksanaan Inpres Jalan Daerah di Provinsi NTB pada Kamis pagi.

"Kemudian di Kabupaten Sumbawa Barat Presiden akan meresmikan Bendungan Tiu Suntuk," jelas Yusuf dalam keterangannya pada Rabu (1/5/2024).

Baca juga: Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

"Setelah itu akan ke Kabupaten Sumbawa untuk meninjau Pasar Seketeng sekaligus memberikan Bantuan Modal Kerja kepada para Pedagang kecil dan asongan maupun kaki lima," lanjutnya.

Kemudian kegiatan berlanjut ke Kecamatan Sumbaba. Presiden akan melakukan Panen Jagung bersama Menteri Pertanian dan Para Petani Jagung

Diberikan sebelumnya, Presiden Jokowi sudah tiba di NTB pada Selasa (30/4/2024).

Pada Selasa malam, Kepala Negara mengisi waktu dengan menyapa warga sambil makan Mie Gacoan di Kota Mataram.


Baca juga: Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Lalu pada Rabu malam, Presiden juga kembali menyapa warga di Lombok Epicentrum Mall Kota Mataram.

Sebelumnya pada Selasa siang Kepala Negara mengunjungi Banyuwangi, Jawa Timur untuk membagikan sertifikat tanah elektronik kepada warga.

Rangkaian kunker Jokowi ke Jawa Timur dan NTB ini dilakukan pada 30 April hingga 2 Mei 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com