Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Jokowi dan PM Singapura Sama-sama Boyong Penerus Saat Bertemu

Kompas.com - 29/04/2024, 15:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terlihat pemandangan berbeda dalam pertemuan Leaders Retreat antara Indonesia dan Singapura di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/4/2024).

Kedua pemimpin negara, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong sama-sama membawa penerusnya, yaitu Prabowo Subianto dan Lawrence Wong.

Diketahui, Prabowo Subianto telah ditetapkan sebagai Presiden Terpilih usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Ia bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka rencananya akan dilantik secara resmi menggantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2024.

Baca juga: Puja-puji Jokowi, Prabowo: Saya Kalah Dua Kali, Makanya Belajar dari yang Menang

Sedangkan Lawrence Wong akan menggantikan PM Lee pada 15 Mei 2024 mendatang. Wong saat ini masih menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pendamping PM Lee.

Keempatnya tampak berbincang hangat di Veranda, Istana Kepresidenan Bogor. Pembicaraan terjadi usai Presiden Jokowi dan para menteri menyambut PM Lee di depan tangga Istana dan menandatangani buku tamu.

Setelahnya, keempatnya memasuki ruang Istana dan duduk di Veranda. Jokowi yang duduk di samping Prabowo, sesekali tertawa dan menyunggingkan senyum ke dua tamu negara di hadapannya, PM Lee dan Wakil PM Lawrence Wong.

Mereka berempat terlihat duduk satu meja bersama dan saling berhadapan.

Baca juga: Cerita Prabowo Kian Akrab dengan Jokowi: Kemarin Dipanggil Menhan, Sekarang Mas Bowo

Usai berbincang selama sekitar 10 menit, mereka segera menemui para menteri lain yang turut menyambut PM Lee dan wakilnya di depan Istana. Para menteri diketahui berada di ruangan berbeda untuk membicarakan sejumlah hal.

"Retret tahun ini sangat spesial karena ini adalah retret terakhir bagi saya dan Presiden Jokowi," kata PM Lee dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Senin.

Lee juga mengaku senang dia dan Presiden Jokowi menyerahkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura dalam keadaan baik kepada penerus jabatan, yaitu Lawrence dan Prabowo.

Ia pun merasa terhormat bisa bekerja sama dengan presiden Jokowi selama bertahun-tahun selama 2 periode kepemimpinannya.

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang bersama Pengganti Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong (kedua kiri), Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (ketiga kiri) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) saat melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2024). Pertemuan tersebut selain membahas mengenai peninjauan kerja sama bilateral serta perjanjian, sekaligus memperkenalkan calon pemimpin masing-masing negara. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.MUHAMMAD ADIMAJA Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang bersama Pengganti Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong (kedua kiri), Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (ketiga kiri) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kiri) saat melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2024). Pertemuan tersebut selain membahas mengenai peninjauan kerja sama bilateral serta perjanjian, sekaligus memperkenalkan calon pemimpin masing-masing negara. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

Leaders Retreat ini, kata Lee, membicarakan soal kesinambungan dan pandangan ke depan alih-alih hanya merefleksikan dan merayakan apa yang telah dicapai bersama.

"Biasanya, kami mengadakan pertemuan 4 mata di Retreat antara dua pemimpin. Tapi tahun ini kami senang bisa mengadakan pertemuan 8 mata dengan bergabungnya Pak Prabowo dan DPM Lawrence," sebut Lee.

Lebih lanjut Lee meyakini, Singapura dan Indonesia mampu membawa hubungan baik kedua negara dalam level yang lebih tinggi.

"Saya sangat yakin bahwa Bapak Prabowo dan GPM Lawrence akan terus membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi. Semoga hubungan Singapura dan Indonesia terus berkembang jauh ke masa depan atau seperti yang kami katakan, 'Maju Jaya'," jelas Lee.

Baca juga: Jokowi Undang Singapura Investasi Manufaktur Tekstil di Kendal Industrial Park

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dede Yusuf Menolak Diusung di Pilkada DKI dan Jabar: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Dede Yusuf Menolak Diusung di Pilkada DKI dan Jabar: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket Sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket Sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com