Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Kompas.com - 26/04/2024, 19:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, partainya belum memikirkan posisi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin setelah tak lagi menjadi calon wakil presiden dan wakil ketua DPR nantinya. 

Menurut Jazilul, PKB saat ini masih fokus menyiapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, November 2024.

"Belum-belum. Yang paling dekat adalah PKB fokus hari ini adalah, Pilkada," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Terkait Pilkada, PKB menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya untuk bisa memenangkan Pilkada.

Baca juga: PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Namun, Jazilul tak mengungkapkan partai politik mana saja yang sudah berkomunikasi dengan PKB mengenai Pilkada 2024.

Selain itu, ia mengatakan, PKB sudah menjaring nama-nama yang potensial dimajukan dalam Pilkada nanti.

"Mencari menjaring figur-figur baik kader PKB maupun luar kader PKB yang sanggup menjalankan amanah menjadi kepala daerah, itu (fokus) yang paling dekat," ungkap anggota Komisi III DPR ini.

Lebih lanjut, Jazilul ditanya apakah PKB sudah memikirkan apabila ditawari oleh presiden terpilih Prabowo Subianto agar Muhaimin Iskandar menjadi menteri kabinet selanjutnya.

Jazilul pun enggan berandai-andai. Ia mengatakan bahwa PKB menyerahkan sepenuhnya pada Prabowo sebagai presiden terpilih untuk ke depan menentukan siapa saja yang bergabung dalam kabinet.

"Itu hak Pak Prabowo ya, tapi kolaborasi sama dengan rekonsiliasi, jadi artinya, ada harapan untuk membangun bisa bersama-sama, kolaboratif baik di dalam maupun luar pemerintahan," ujar Jazilul.


Pada Pilpres 2024, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.

Baca juga: Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Keduanya merupakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1.

Mereka bersaing dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pada akhirnya, KPU memutuskan pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Nasional
Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Nasional
Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Nasional
Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Nasional
Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Nasional
UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

Nasional
Komisi X Apresiasi Pemerintah karena Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

Komisi X Apresiasi Pemerintah karena Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

Nasional
Jokowi Bertemu Sekjen OECD di Istana Bogor

Jokowi Bertemu Sekjen OECD di Istana Bogor

Nasional
Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Nasional
Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Nasional
Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Nasional
Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Nasional
Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama 'Saya Ganti Kalian' di Era SYL

Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama "Saya Ganti Kalian" di Era SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com