Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kompas.com - 24/04/2024, 14:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pendamping atau Liaison Officer (LO) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Lisa mengungkapkan kronologi KPU telat mengirimkan undangan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 3 untuk menghadiri penetapan presiden dan wakil presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024) ini.

Menurut Lisa, undangan dari KPU baru dikirimkan kepadanya pada pukul 08.00 WIB.

Lisa mengatakan, pihak KPU pertama kali mengirimkan undangan bukan untuk pasangan calon melainkan para ketua umum (ketum) partai politik pengusung.

"Itu kan yang dikirim juga undangan untuk ketum parpol, di surat undangan juga ditulis 23 April sedangkan acaranya 24 April. Kepatutan undangan kan 2x24 jam," kata Lisa kepada Kompas.com sembari mengirimkan tangkapan layar berisi chat dirinya dengan pihak KPU, Rabu.

Baca juga: Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta, Akan Hadir

Bahkan, Lisa mengatakan, dirinya yang aktif untuk bertanya kepada KPU mengenai kepastian undangan.

Menurut Lisa, dia bertanya kepada pihak KPU sekitar pukul 05.00 WIB tetapi dibalas dengan undangan untuk ketua umum parpol.

"Ini pun jam 6 pagi undangannya tertuju ketum parpol yang dikirim ke saya," ujar Lisa.

Kemudian, dia mengaku, adanya undangan untuk pasangan calon baru diketahui dari LO paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Di situlah, Lisa mengaku bingung mengapa undangan untuk paslon nomor urut 3 lamban diterima.

"Saya dapat malah dari LO-nya AMIN (Anies-Muhaimin)," kata Lisa.

Baca juga: Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Hal senada juga sudah diungkapkan oleh calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Ganjar beralasan, ketidakhadirannya dalam penetapan Prabowo-Gibran karena hingga Selasa (23/4/2024) malam, belum menerima undangan dari KPU.

Politikus PDI-P ini mengaku, baru menerima kabar tentang penetapan pada Rabu pagi, sementara posisinya masih di Yogyakarta.

"Kalau posisi saya di Jakarta, saya hadir. Makanya sampai dengan tadi malam saya tanya, apakah ada undangan? Jawabnya tidak ada," kata Ganjar kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyampaikan bahwa dirinya sudah menanyakan ke stafnya tentang undangan dari KPU.

Namun, staf Ganjar mengatakan undangan tersebut belum ada hingga Selasa malam.

Awalnya, Ganjar mengungkapkan, staf mengatakan undangan yang diterima hanya untuk ketua umum partai politik.

"Saya baru terima kabar pagi ini. Semalam saya tanya staf saya, tidak ada undangan. Kebetulan saya di Yogyakarta, jadi tidak bisa datang. Tadi saya konfirmasi ke staf undangan awalnya untuk para ketua partai," ujar Ganjar.

Baca juga: Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com