Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Perubahan Disebut Tak Solid, PKS: Kalau Putusan MK Kabulkan Gugatan 01, Solid Lagi

Kompas.com - 21/04/2024, 06:56 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri mengatakan Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pasti solid lagi jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan mereka terkait sengketa Pilpres 2024.

Adapun kubu 01 menggugat agar pemilu dilakukan ulang dengan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didiskualifikasi.

MK sendiri akan membacakan putusan terkait sengketa Pilpres 2024 pada Senin (22/4/2024) besok.

"Kalau Senin besok putusan MK mengabulkan gugatan paslon 01, pastinya akan solid lagi," ujar Mabruri saat dimintai konfirmasi Kompas.com Sabtu (20/4/2024) malam.

Baca juga: Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Terkait Koalisi Perubahan disebut sudah tidak solid lagi, Mabruri mengatakan setiap partai memiliki agenda masing masing.

Beberapa waktu lalu, Mabruri memastikan, Koalisi Perubahan solid karena mendukung paslon capres dan cawapres yang sama.

Namun, kini, menjelang pilkada serentak, masing-masing partai punya jagoan sendiri.

"Mau dibilang solid 100 persen pastinya ya enggak. Kepentingan tiap daerah pastinya berbeda," imbuhnya.

Sebelumnya, Co-captain Timnas Anies-Muhaimin, Sudirman Said mengakui partai Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sudah tak solid lagi.

Baca juga: Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Hubungan mereka renggang karena kesibukan kepentingan internal masing-masing.

"Dalam proses (kepentingan internal) kalau dikatakan agak renggang ya wajar lah kan fungsinya berbeda," kata Sudirman saat ditemui di kediamannya di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2024).

Sudirman mengatakan, dalam koalisi perubahan ada tiga entitas yang berbeda yang memiliki kepentingan internal masing-masing.

Entitas pertama, capres Anies Baswedan yang merupakan orang di luar partai yang punya kepentingan internal sendiri.

Kedua, entitas koalisi partai yang mencalonkan Anies-Muhaimin. Entitas kedua ini mungkin, kata Sudirman, merasa tugasnya selesai setelah mencalonkan Anies.

Baca juga: Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sebab itulah, kata Sudirman, tidak terlihat banyak dukungan partai koalisi saat Anies memperkarakan hasil pilpres di MK.

"Calonnya bertanding (dalam pemilu) kemudian hasilnya begitu sekarang entitas calon yang memproses ke MK. jadi ini punya batas waktu," imbuh Sudirman.

Terakhir adalah entitas partai politik yang masing-masing memiliki otonomi sendiri.

Ada partai yang mempertimbangkan bergabung dengan capres-cawapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, atau punya strategi tertentu.

"Saya sih melihatnya ini suatu normal saja dan proses transisi ini," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com