Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Kompas.com - 18/04/2024, 22:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto meragukan ucapan calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka yang mengharapkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri jadi terlaksana setelah Pilpres 2024.

"Tolong ditanyakan (ke Gibran), itu benar enggak?" ucap Hasto ditemui di markas Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Hasto menyebutkan, PDI-P pernah beberapa kali dibohongi oleh ucapan Gibran. Namun,  Hasto tak mengumbar kebohongan dimaksud yang pernah dilakukan oleh Gibran kepada PDI-P.

Baca juga: Hasto Sebut Jokowi Tak Bisa Langsung Bertemu Megawati, Gibran: Silaturahmi Kok Dilarang

"Siapa tahu bohong. Kan kita sudah berapa kali dibohongin," singgung politikus asal Yogyakarta ini.

Sebagai informasi, Hasto pernah mengungkapkan kebohongan pernah dilakukan oleh Gibran mana kala berjanji tidak akan maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Janji itu, kata Hasto, disampaikan Gibran di hadapan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Pada awal Agustus di dalam rapat konsolidasi seluruh kepala daerah, Ibu Megawati Soekarnoputri juga bertanya hal yang sama dan dijawab di hadapan seluruh kepala daerah bahwa Mas Gibran tidak akan maju," kata Hasto saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

"Karena ini penting, jawaban kader PDI Perjuangan dengan kejujuran ini sangat penting sebagai suatu instrumen pengambilan keputusan bagi PDI Perjuangan," lanjutnya.

Akan tetapi, lanjut Hasto, jawaban Gibran itu dianggap bohong karena akhirnya putra bungsu Presiden Jokowi itu resmi mendaftarkan sebagai cawapres pada akhir Oktober 2023.

Hasto menyatakan, kebohongan itu menjadi bagian dari strategi. Hal itu ia sampaikan karena PDI-P mendapatkan informasi bahwa pencalonan Gibran sudah diatur keluarga Jokowi jauh sebelum pendaftaran pasangan calon Pilpres 2024.

Sebelumnya, Gibran menyatakan, seharusnya silaturahmi diperbolehkan karena tujuannya baik. Apalagi momentum lebaran.

Baca juga: Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

"Silaturahmi kok dilarang. Silaturahmi untuk tujuan yang baik harusnya diperbolehkan. Kan masih dalam suasana lebaran," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/4/2024).

Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Jokowi tidak bisa langsung bertemu Megawatidi momen Lebaran 2024. 

Terkait komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Megawati soal jadwal pertemuannya itu, Gibran meminta menunggu perkembangan.

"Ya nanti tunggu aja update-nya," jelas dia.

Suami Selvi Ananda itu menilai warga dan kader PDI-P akan senang jika Megawati memberikan izin kepada Jokowi untuk bertemu.

"Pasti warga, kader PDI-P pasti sangat senang sekali kalau Bu Mega bisa memberikan izin untuk bertemu (Presiden Jokowi)," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com