Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Kompas.com - 29/03/2024, 13:09 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, capres pemenang Pemilu 2024 Prabowo Subianto adalah orang yang tidak hanya melempar janji melalui kata-kata saja, melainkan juga akan mewujudkannya.

Dia menyinggung sikap politik Prabowo yang mendatangi para pimpinan partai politik yang tidak mendukungnya di Pilpres 2024 sebagai sikap yang sangat negarawan.

Menurut Muzani, sikap merangkul elite politik nasional yang berbeda pilihan politik bukan hal yang mudah dilakukan.

Hal tersebut Muzani sampaikan saat menghadiri acara buka bersama dengan jajaran pengurus Gerindra Jawa Barat dan dewan terpilih di Bandung, Kamis (28/3/2024).

"Banggalah bahwa presiden yang kita pilih yang kita perjuangkan sejak dulu adalah benar-benar negarawan sejati. Beliau tidak hanya janji-janji kata-kata. Tapi beliau wujudkan satu-satu," ujar Muzani dalam keterangannya, Jumat.

"Ini adalah tujuan dari partai ini didirikan. Kita ingin jadikan Indonesia jauh lebih baik, mewujudkan kemakmuran menjadi kenyataan, dan keadilan untuk memeratakan kesejahteraan rakyat," sambungnya.

Baca juga: Bertemu Surya Paloh, Prabowo Sebut Butuh Putra-Putri Terbaik

Muzani mengatakan, Prabowo itu seperti 'The New Soekarno'.

Dia menilai Prabowo seperti sang proklamator, karena selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya.

Dia mencontohkan program makan siang gratis Prabowo dengan tujuan untuk menghilangkan kemiskinan.

"Itu sebabnya beberapa kali saya mengatakan bahwa Pak Prabowo seperti The New Soekarno. Beliau ingin betul-betul mewujudkan cita-cita proklamasi yaitu menghilangkan kemiskinan di Indonesia dengan memberi makan siang 80 juta anak-anak pelajar kita bukan hal mudah. 70 tahun lebih kita merdeka masih banyak anak-anak yang belum minum susu tiap hari, tidak sarapan yang bergizi. Sementara di sekolah mereka dibebani pelajaran yang berat," katanya.

Maka dari itu, kata Muzani, Prabowo ingin betul-betul mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.

Dia menyebut Prabowo akan membebaskan Indonesia dari kemiskinan, keterbelakangan.

"Inilah Soekarno baru lahir, The New Soekarno," ucap Muzani.

Baca juga: Gerindra: Prabowo dan Megawati Bertemu dalam Waktu Dekat

Muzani mengatakan, kemenangan Prabowo sebagai presiden bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal perjuangan untuk menghilangkan kemiskinan.

Muzani meminta rakyat bangga memiliki presiden seperti Prabowo.

"Kemenangan Prabowo sebagai presiden bukan akhir perjuangan kita. Ini justru menjadi awal perjuangan kita. Karena kita akan menggunakan kekuasaan mandat dari rakyat ini untuk sebaik-baiknya digunakan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, janji kemerdekaan yakni menghilangkan kemiskinan di Indonesia," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com