Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Harvey Moeis Jadi Tersangka | Kubu Anies Tuding Jokowi Kampanye Terselubung

Kompas.com - 28/03/2024, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang penetapan tersangka suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, oleh Kejaksaan Agung menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Rabu (28/3/2024).

Kemudian, tulisan soal kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menuding Presiden Joko Widodo kampanye terselubung di daerah Prabowo Subianto kalah pada Pemilu 2014 dan 2019 juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menanggapi beredarnya poster susunan kabinet Prabowo juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, Jadi Tersangka Korupsi Timah, Langsung Ditahan

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Pantauan Kompas.com, Harvey keluar dari Gedung Kejagung dengan mengenakan rompi tahanan warna pink khas Kejagung. Terlihat tangannya juga diborgol. Dia juga dibawa sejumlah staf Kejagung menuju mobil tahanan.

Harvey tak mengungkapkan sepatah katapun ke awak media. Dengan penetapan Harvey sebagai tersangka, total ada 16 tersangka dalam kasus ini.

Baca selengkapnya: Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, Jadi Tersangka Korupsi Timah, Langsung Ditahan

2. Kubu Anies-Muhaimin Tuding Jokowi Kampanye Terselubung di Daerah Tempat Prabowo Kalah pada 2014 dan 2019

Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menuding Presiden Joko Widodo melakukan kampanye terselubung untuk pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran.

Anggota Tim Hukum Anies-Muhaimin, Bambang Widjajanto, menyebutkan kampanye terselubung itu dilakukan Jokowi dengan mengunjungi daerah-daerah tempat Prabowo kalah pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 lalu.

"Pelanggaran berupa pelibatan lembaga kepresidenan untuk kepentingan paslon 02 nampak dan terbukti dari kampanye terselubung oleh Presiden Jokowi dalam berbagai kunjungannya," kata Bambang dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Baca selengkapnya: Kubu Anies-Muhaimin Tuding Jokowi Kampanye Terselubung di Daerah Tempat Prabowo Kalah pada 2014 dan 2019

3. Poster Susunan Kabinet Prabowo Beredar Lagi, Ini Kata Sekjen Gerindra

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak tahu mengenai kebenaran dari keberadaan poster berisi susunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang kembali beredar ke publik.

Muzani menegaskan dirinya belum bisa mengonfirmasi apakah susunan menteri-menteri itu dibicarakan oleh Prabowo-Gibran atau tidak. Pasalnya, Prabowo dan Gibran telah bertemu di Jakarta Selatan pada Jumat (22/3/2024) lalu, di mana mereka membicarakan soal kabinet.

"Saya tidak tahu, saya tidak mendengar apa yang dibicarakan. Kalau kemudian pertanyaannya apakah yang beredar itu sesuatu yang dibicarakan di dalam, saya tidak bisa konfirmasi iya, tapi saya juga tidak bisa konfirmasi tidak. Karena saya tidak konektivitas antara yang dibicarakan dengan yang diberitakan apakah cocok saya belum tahu," ujar Muzani saat ditemui di Kemang, Jakarta, Selasa (26/3/2024) malam.

Baca selengkapnya: Poster Susunan Kabinet Prabowo Beredar Lagi, Ini Kata Sekjen Gerindra

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com