Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Todung: Mudah-mudahan MK Jadi Juru Selamat Kita Tegakkan Demokrasi

Kompas.com - 27/03/2024, 19:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berharap Mahkamah Konstitusi (MK) bisa menjadi juru selamat untuk menegakkan demokrasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Todung usai mengikuti sidang gugatan sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Mulanya, Todung menyatakan bahwa Indonesia bisa menjadi negara penegak demokrasi dan hukum nomor satu dunia, dilihat dari integritas MK.

"Kita sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, tidak boleh mundur ke belakang, kalau bisa jadi nomor satu di dunia dalam menegakan demokrasi," kata Todung dalam konferensi pers di Gedung MK RI, Jakarta.

Baca juga: Tim Prabowo-Gibran Tuding Kubu Ganjar Rendahkan Indonesia karena Minta Hasil Pemilu Dibatalkan

"Inilah mimpi kami sebagai anak bangsa, mimpi kita semua, mudah-mudahan Mahkamah Konstitusi menjadi juru selamat kita," tambahnya.

Menurut Todung, segala gugatan yang diajukan oleh tim Ganjar-Mahfud dalam sengketa Pilpres bisa diselesaikan oleh MK.

Pasalnya, ia menilai, MK merupakan penjaga konstitusi dan demokrasi Indonesia.

"Masa depan kita tergantung pada kearifan dan kebijaksanaan dan sikap negarawan oleh Mahkamah Konstitusi," ungkapnya.

Baca juga: Sebut Ada Penyelundupan Hukum Terkait Pencalonan Gibran, Pengacara Ganjar-Mahfud Kutip Pernyataan Yusril

Lebih lanjut, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini menyampaikan bahwa satu suara milik Ganjar-Mahfud pun sangat berarti dalam Pilpres 2024.

Untuk itu, dia menyoroti dugaan terjadinya penggelembungan suara dalam Pemilu 2024 tidak boleh dikesampingkan oleh MK.

"Satu suara pun, itu harus dihormati. Kedaulatan rakyat itu adalah kunci buat semua proses pemilu, dan pilpres," katanya.

"Kita tidak boleh menafikan bahwa banyak suara suara yang dikorbankan, suara-suara yang tidak mendapat kesempatan dihitung, atau banyak juga suara yang digelembungkan," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com