Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bali Jadi Tuan Rumah WWF Ke-10, DPR RI Soroti Permasalahan Kelangkaan Air Bersih

Kompas.com - 27/03/2024, 21:12 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putu Supadma Rudana mengatakan bahwa saat ini isu ketahanan air menjadi sangat penting untuk dibahas. Pasalnya, ada sejumlah negara sedang mengalami kelangkaan air bersih.

"Karena itu, isu ketahanan air menjadi sangat penting. Kita bisa lihat dalam agenda 2030 ketahanan air, khususnya air bersih pada masyarakat di belahan dunia tentu, sangat berat dan berpotensi menimbulkan konflik," ujar Putu dalam keterangan persnya, Rabu (27/3/2024).

Hal ini disampaikan Putu saat menghadiri Sidang ke-148 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swiss, Minggu (25/3/2024). Pada kesempatan ini, ia mengajak seluruh delegasi yang hadir untuk memperkuat ketahanan air.

Putu menambahkan, menjaga air merupakan salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia. Pasalnya, air merupakan faktor penting yang harus tersedia bagi rakyat di sebuah negara.

Baca juga: DPR Walk Out Saat Israel Ajukan Draf Kemanusiaan di Sidang IPU, Fadli Zon: Kita Anti Penjajahan

"Indonesia sebentar lagi akan menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) yang akan berlangsung di Bali dan untuk pertama kalinya parlemen ikut di dalamnya. Jadi, kami mengundang para delegasi parlemen dunia untuk hadir guna memperkuat isu ketahanan air dunia," ujar Putu.

Seperti diketahui, WWF ke-10 akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali. WWF merupakan pertemuan internasional terbesar di sektor air yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan melibatkan beberapa mitra terkait.

Menurut Putu, Indonesia akan terus mengawal berbagai forum internasional yang secara khusus memperkuat isu ketahanan air. Sebab, Indonesia melihat bahwa air berdampak besar menjaga perdamaian dan keharmonisan masyarakat dunia.

"Indonesia menjadi salah satu negara paling beragam di dunia mampu menjadi contoh keharmonisan satu sama lain. Indonesia memiliki perbedaan suku, agama, budaya, dan adat istiadat, tetapi tetap rukun dalam satu bingkai kebinekaan," ujarnya.

Baca juga: Di Sidang IPU, Puan Kecam Aksi Israel di Gaza dan Minta Negara-negara Besar untuk Bertindak

Meski berbeda-beda, Putu menilai bahwa Indonesia memiliki sikap tegas akan kemanusiaan dan perdamaian. Sikap ini dituangkan lewat proposal emergency item yang disusun Indonesia bersama Malaysia. Proposal ini menjadi salah satu resolusi untuk kemerdekaan Palestina.

"Kita terus mengawal kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia dan menjaga teritorial integrity. Kita harus terus bersama sebagai komitmen daripada konstitusi kita. Di situ jelas bahwa komitmen kita terus memberikan support untuk rakyat Palestina," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com