JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa kecurangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diungkapkan oleh para saksi pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD melalui tidak membubuhkan tanda tangan berita acara hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers menyikapi hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024, yang digelar di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19 Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
"Karena melihat kecurangan hulu hilir yang terjadi, saksi dari pasangan Ganjar-Mahfud tidak menandatangani berita acara dan menyampaikan berbagai bentuk keberatan-keberatan, sekitar sembilan halaman terhadap seluruh pelaksanaan Pilpres," kata Hasto.
Saat menyampaikan itu, Hasto turut didampingi Sekjen Partai Hanura Benny Rhamdani, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, dan anggota Mahkamah Partai DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abdullah Mansyur.
Baca juga: Rekapitulasi KPU: PDI-P Raih Suara Terbanyak Pileg DPR 2024, Disusul Golkar dan Gerindra
Namun, Hasto tak menjabarkan apa saja isi sembilan halaman keberatan yang diberikan oleh saksi Ganjar-Mahfud itu.
Di lain sisi, menurut Hasto, kecurangan Pilpres 2024 memang sudah terlihat sejak awal tahapannya.
Selain itu, keanehan juga disebut masih terjadi bahkan sesudah KPU RI mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024.
"Tetapi, hari ini kami masih melihat bahwa perhitungan-perhitungan di dalam Sirekap itu masih banyak mengalami perubahan-perubahan," ujar Hasto
"Saya mengecek, tadi malam saya tungguin langsung dari jam 23.00 tadi malam, sampai tadi siang sekitar jam 12.30 itu setidaknya masih ada perubahan di lebih dari 753 kali perubahan, padahal dinyatakan sudah rekapitulasi selesai," katanya lagi.
Baca juga: Kata Ganjar soal Peluang Parpol Pengusungnya Bakal Merapat ke Pemerintahan atau Jadi Oposisi
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa pihaknya kini dicecar tidak mau menerima kekalahan lantaran terus melontarkan kritik terhadap hasil Pemilu 2024.
Padahal, menurut dia, ini bukan soal kekalahan atau kemenangan. Hasto menyatakan bahwa berbagai kritik disampaikan agar bangsa dan negara menganggap pentingnya menjaga nilai demokrasi.
"Maka terhadap hasil yang diumumkan KPU tadi malam, sikap dari partai politik pengusung Pak Ganjar-Mahfud menegaskan bahwa proses pemilu belum selesai," ujar Hasto.
Hasto menjelaskan, kubu Ganjar-Mahfud bakal menggunakan hak konstitusionalnya dengan mengajukan gugatan sengketa Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: Yakin Parpol Pengusung Bakal Gulirkan Hak Angket, Ganjar: Tinggal Proses Administratif
Seluruh partai politik pengusung Ganjar-Mahfud disebut mendukung langkah Konstitusi ke MK tersebut.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan penetapan KPU RI atas rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional Pilpres 2024, Rabu (20/3/2024), pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran dinyatakan memperoleh 96.214.691 suara.
Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mengantongi 40.971.906 suara.
Selanjutnya, capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendapatkan 27.040.878 suara.
Baca juga: Jawaban Golkar Saat Ditanya Jika Kursi Ketua DPR Diisi PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.