JAKARTA, KOMPAS.com - Airlangga Hartarto diperkirakan bakal menjadi "tangan kanan" Presiden Joko Widodo (Jokowi) buat mendapatkan pengaruh politik di Partai Golkar.
Jokowi juga diperkirakan bakal mendukung Airlangga buat melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode mendatang.
Menurut peneliti Institute for Advanced Research Unika Atma Jaya, Yoes Kenawas, sampai saat ini status Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum jelas apakah masih kader atau tidak.
Sebab relasi di antara keduanya memburuk akibat persaingan politik dalam pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: AMPI Bakal All Out Dukung Airlangga di Munas Golkar
Supaya tetap mempunyai dukungan kekuatan politik setelah periode kedua pemerintahannya selesai pada 20 Oktober 2024, Presiden Jokowi diperkirakan merapat ke Golkar melalui bantuan "orang kepercayaan."
"Mungkin juga Jokowi mendorong tangan kanannya untuk bersaing sebagai Ketum Golkar untuk mempertahankan/memperkuat dinasti politik mereka," kata Yoes saat dihubungi pada Selasa (19/3/2024).
Di sisi lain, langkah Jokowi merapat ke Golkar diperkirakan tidak bakal menemui hambatan besar karena hubungannya dengan Airlangga selama ini harmonis.
Airlangga juga dianggap bisa memanfaatkan kondisi itu buat meraih keuntungan politik dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar yang bakal dilakukan melalui Musyawarah Nasional (Munas) yang direncanakan digelar pada Desember 2024 mendatang.
Baca juga: Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar
"Selama ini kan Airlangga sudah membuktikan bahwa beliau adalah 'orangnya Jokowi', sukses membawa Golkar sebagai partai terbesar kedua," ucap Yoes.
Posisi Airlangga di Golkar secara politik saat ini dianggap positif karena prestasinya berhasil mendongkrak perolehan suara pada Pemilu 2024.
Kondisi itulah yang diperkirakan bakal membuat Jokowi mendukung Airlangga melanjutkan kiprah kepemimpinannya di Golkar.
"Jadi untuk apa diganti dengan orang lain yang belum tentu dapat menundukkan berbagai faksi yang ada di Golkar? Mengapa harus mengubah the winning formula?" ujar Yoes.
Baca juga: Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan
Sampai saat ini terdapat 4 tokoh yang disebut-sebut bakal bersaing memperebutkan posisi Ketua Umum Partai Golkar pada Munas 2024.
Wakil Ketua Umum Bambang Soesatyo mengungkapkan, ada empat kader yang masuk bursa calon ketua umum Partai Golkar, yakni Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bahlil Lahadalia, dan dirinya sendiri.
Isu soal rencana bergabungnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Golkar sebelum atau sesudah periode kedua pemerintahannya berakhir semakin santer.