JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin akan kembali menyelesaikan tugasnya di KSP setelah hampir dipastikan tidak lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Menurut Ngabalin, ia sudah menghadap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk melaporkan bagaimana perolehan suara di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
"Saya (akan) full time menyelesaikan tugas dan tanggung jawab saya yang dipercayakan Bapak Presiden di KSP sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV," ujar Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan pada Selasa (19/2024).
"Kemarin saya sudah menghadap ke Kepala Staf Kepresidenan. Setelah mendapatkan pengarahan Jenderal, Moeldoko maka saya pastikan full time untuk kerja-kerja di KSP," kata dia.
Baca juga: Ngabalin, Bonnie Triyana, dan Sejumlah Pendukung Prabowo Gagal ke DPR
Ali juga menyatakan menerima hasil pileg dengan perolehan suara yang belum mampu mengantarkannya ke Senayan.
Sebab, hasil pileg di lapangan merupakan fakta yang menegaskan bahwa popularitas tidak berbanding lurus dengan elektabilitas seorang caleg.
Selain itu, Ali mengaku akan mempersiapkan diri dengan lebih matang jika nantinya kembali maju di Pileg 2029.
"Saya sudah matang dalam urusan begini. Sudah sangat cukup usia menghadapi (hasil pileg)," ujar dia.
"Sulawesi Tenggara dan Buton adalah kampung leluhur saya dari pihak ibu karenanya saya merasa sangat penting dan perlu untuk duduk di parlemen mewakili masyarakat, menjadi vokalis terhadap semua masalah yang tak terurus di sana," kata dia.
Adapun pada Pileg 2024 ini, Ngabalin maju sebagai caleg Partai Golkar di daerah pemilihan Sulawesi Tenggara.
Pria kelahiran Fakfak, Papua Barat itu hanya mendapatkan 8.483 suara dari 17 kabupaten/kota di Sultra.
Baca juga: Bantah Mundur, Ngabalin Mengaku Cuti dari KSP karena Jadi Caleg
Perolehan suaranya terpaut jauh sekali dengan kader Golkar yang diprediksi berhasil mendapatkan kursi dari Sultra, yakni Ridwan Bae.
Ridwan Bae berhasil mengantongi 84.440 suara atau nyaris 10 kali lipat coblosan untuk Ngabalin.
Ngabalin sebelumnya pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dan duduk di Komisi I.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.