JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, belum mengungkap posisi politiknya seusai Pemilu 2024. Menurutnya, Pilpres belum berakhir dan bisa jadi ada putaran kedua.
Hal itu disampaikan Anies saat ditanya awak media apakah akan tetap menjadi oposisi atau beralih jadi koalisi jika gagal dalam pilpres 2024.
"Kalau ternyata hasilnya berubah gimana? Kalau ternyata ada putaran kedua gimana? kalau ternyata ada hasil yang berbeda gimana? Jadi kita tunggu sampai tanggal 20 (Maret) baru kemudian nanti kita akan sampaikan," ujarnya saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
Anies mengatakan, dalam proses pemilu pasti akan ada yang kalah dan yang menang.
Menurut dia, pihak yang kalah sudah sepatutnya berada di luar koalisi untuk mengimbangi pihak yang menang dalam pilpres nanti.
"Saya pegang prinsip itu aja. Prinsip itu yang dipegang, bila menang berada di dalam pemerintahan bila tidak menang maka berada di luar pemerintahan dan dua duanya sama sama penting," kata Anies.
Ia juga menyebut pernah menyatakan hal yang sama dalam debat pilpres 2024.
"Debat pertama saya bilang, bahwa jangan sampai kita tidak tahan berada di posisi oposisi," ujarnya.
Sebelumnya, saat debat capres 12 Desember 2023, Anies Baswedan menyatakan bahwa tidak semua politikus mampu menjadi oposisi pemerintah.
Anies kemudian mencontohkan sosok capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo tak tahan jadi oposisi karena hal itu dapat menghambat bisnis.
“Sayangnya tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi. Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi,” kata Anies disambut sorak sorai pendukungnya.
“Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan,” ujarnya lagi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, dalam negara demokrasi, pemerintah dan oposisi sama-sama terhormat.
Baca juga: Anies Sebut Prabowo Tidak Tahan Jadi Oposisi Sebab Bikin Tak Bisa Berbisnis
Dalam proses pengambilan keputusan, oposisi akan memberikan pandangan dan berbeda. Perspektif ini membantu masyarakat memberikan penilaian yang lebih komprehensif.
“Karena itu, oposisi itu penting dan sama-sama terhormat,” ujar Anies. Anies juga mengungkapkan, kekuasaan bukan soal bisnis, tapi menjalankan kedaulatan rakyat.
“Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang, kekuasaan adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu disambut riuh tepuk tangan pendukung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.