Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Ada Upaya Makan Siang Gratis Dibiayai Dana BOS, Keliru Itu...

Kompas.com - 06/03/2024, 17:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira menilai, rencana menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membiayai program makan siang gratis yang diusulkan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak tepat.

"Ada upaya untuk memasukan program makan siang gratis ini di dalam dana BOS. Ini menurut saya agak keliru karena pertanyaan kita apakah makan siang gratis ini merupakan persoalan pendidikan?" kata Hugo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Hugo berpandangan, program makan siang gratis lebih erat kaitannya dengan isu kesehatan, terutama soal pemenuhan nutrisi sehingga program tersebut semestinya tidak menggunakan dana BOS.

Baca juga: DPR RI Diminta Awasi BOS agar Tak Dipakai untuk Program Makan Siang Gratis

Ia pun menilai, dana BOS yang disediakan oleh pemerintah saat ini tidak akan cukup untuk membiayai makan siang gratis kepada murid-murid di sekolah.

"Dana bos sekarang Rp sekian triliun, sementara anggaran makan siang gratis itu akan lebih besar. Nah dari mana diambil anggaran dana BOS, diambil dari dana BOS nanti anak anak cukup datang sekolah makan siang terus pulang lagi gitu?" ujar Hugo.

Selain itu, ia khawatir penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis bakal menambah beban kerja para guru.

Padahal, para guru sudah disibukkan dengan tugas mendidik dan mereka pun tidak punya latar belakang soal mengelola keuangan.

Politikus PDI-P ini juga mengingatkan bahwa ada banyak masalah di sektor pendidikan, mulai dari nasib guru honorer, kurikulum, hingga masalah infrastruktur.

Baca juga: Tanggapan Gibran soal Makan Siang Gratis Bakal Gunakan Dana BOS


"Soal makan siang, itu soal kesehatan, soal nutrisi, kalau itu juga dibebankan masuk di dalam Kementerian Pendidikan, ya saya kira kita tidak bicara lagi soal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tapi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan makan siang mungkin," ujar Hugo.

Wacana pemanfaatan dana BOS untuk program makan siang gratis sebelumnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Kala meninjau uji coba program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Airlangga bilang, dana BOS bisa menjadi salah satu opsi sumber dana program makan siang gratis.

"Karena model untuk SD dan SMP kita relatif punya sistem, punya pipeline anggaran, salah satunya melalui BOS, secara spesifik itu bisa dibuat," kata dia, di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Dalam Rapat Paripurna, Politikus PKS Kritik Wacana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis

Lebih lanjut ia bilang, pemerintah saat ini masih memikirkan secara matang terkait pelaksanaan program makan siang gratis, mulai dari penganggaran hingga pelaksanaannya.

Oleh karenanya, saat ini pemerintah disebut melakukan "belanja masalah" untuk mendukung pelaksanaan program makan siang gratis, yang rencananya bakal digulirkan pada tahun depan.

"Ini memang kita lagi belanja masalah, sehingga dengan demikian besar supaya bisa diimplementasikan secara baik, dan kita punya waktu yang panjang untuk melakukan piloting," ucap Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com