Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Banyak Warga Minta Dibangun Pos TNI, KSAD Maruli: Kehadiran Kami Diperlukan

Kompas.com - 01/03/2024, 08:09 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengeklaim banyak warga yang meminta didirikan pos TNI ketika ia berkunjung ke daerah-daerah.

Itu disampaikan Maruli saat menjawab pertanyaan awak media ihwal keterlibatan atau masukan dari warga dalam rencana pembangunan komando daerah militer (kodam) baru.

Saat berkunjung ke daerah-daerah, Maruli mendengar masukan dari masyarakat yang ingin didirikan pos TNI.

“Kalau saya kunjungan ke daerah, mereka pada minta. Ya jadi ada banyak tempat, yang bahkan bilang, ‘Pak, kami siapkan lahannya. Bapak tolong buatkan di sini kodim, batalyon, koramil dan sebagainya’. Karena memang kehadiran kami diperlukan oleh mereka,” kata Maruli usai Rapim TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: TNI AD Akan Perbaiki Pos-pos Prajurit di Papua, KSAD Maruli: Pakai Terpal, Mau Jualan Bakso?

Maruli juga berharap awak media bisa melakukan survei ke daerah-daerah.

“Biar bisa betul-betul mendapat pendapat yang sesuai dengan kemauan rakyat banyak,” ujar KSAD.

Maruli juga mengatakan, banyak warga yang minta dibuatkan pos ramil.

“Hampir seluruhnya menyampaikan, ‘Pak, tolong bantu dibuatkan pos ramil lah supaya kami bisa untuk membantu mendamaikan masyarakat, membantu pembangunan, membantu pemahanan stunting, dan sebagainya,” kata Maruli.

Baca juga: TNI AD Berencana Manfaatkan “Drone” untuk Awasi Daerah Perbatasan

TNI AD memang berencana menggelar kodam di setiap provinsi.

Berdasarkan paparan yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada Rapim TNI-Polri, Rabu (28/2/2024), akan ada 37 Kodam yang digelar.

Ini artinya, akan ada penambahan 22 Kodam baru, melengkapi 15 Kodam yang sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com