Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AD Berencana Manfaatkan “Drone” untuk Awasi Daerah Perbatasan

Kompas.com - 01/03/2024, 07:47 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Darat berencana memanfaatkan kendaraan nirawak atau drone untuk mengawasi daerah perbatasan.

Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, saat ini, matra darat masih memanfaatkan drone untuk pengawasan atau surveillance.

“Kami baru sampai ke drone surveillance di area kecil saja. Jadi nanti mungkin kalau ke depannya lagi, kami akan sarankan drone di perbatasan juga, sehingga tidak menyulitkan orang untuk mengontrol detail itu,” ujar Maruli usai Rapim TNI AD di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: TNI AD Akan Perbaiki Pos-pos Prajurit di Papua, KSAD Maruli: Pakai Terpal, Mau Jualan Bakso?

Maruli mengatakan, drone surveillance sudah digunakan untuk beberapa pos prajurit di perbatasan Papua.

“Proses sudah berjalan, dari tahun kemarin untuk pos-pos depan kita di Papua itu, sudah banyak menggunakan drone untuk pengamanan wilayah,” kata Maruli.

Selain itu, kata Maruli, TNI AD pernah menggunakan drone untuk pengamanan wilayah dalam agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Memang belum terlalu canggih lah. Mudah-mudahan ini bisa membantu mengamankan,” kata Maruli.

“Kita juga berharap drone ini bisa diproduksi di Indonesia. Sampai saat ini orang yang bisa memproduksi sudah banyak, cuma produksi massal kita belum terlalu,” ujar KSAD.

Presiden Jokowi meminta TNI-Polri melek dan berani memanfaatkan teknologi.

Jokowi mengatakan itu dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Jokowi Minta TNI-Polri Berani Manfaatkan Teknologi dan Waspadai Drone

Jokowi menyoroti penggunaan drone yang sudah canggih dan akurat hingga bisa mendeteksi orang.

“Hati-hati juga dengan drone. Saya ingat di tahun 2020 bulan Januari, ada penggunaan drone yang saya kaget karena begitu sangat presisi dan begitu sangat akurat mengejar siapa yang diinginkan," ujar Jokowi.

Jokowi lantas mencontohkan kasus tewasnya Mayor Jenderal (Mayjen) Qasem Soleimani yang merupakan Komandan tentara Pasukan Quds di Iran, karena tertembak drone yang dikendalikan dari jarak jauh.

“Akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak," ucap Jokowi.

"Dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak tapi drone-nya konon dikendalikan dari Qatar, Markas Amerika Serikat di Qatar," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com