Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: 34,8 Persen Masyarakat Tak Percaya Pemilu 2024 Bebas Intervensi Pemerintah

Kompas.com - 29/02/2024, 14:01 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 59,8 persen masyarakat meyakini bahwa Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah. Sementara, 34,8 persen publik menilai ada campur tangan pemerintah pada penyelenggaraan Pemilu 2024.

Ini merujuk pada temuan survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 18-21 Februari 2024.

Perinciannya, 18,6 persen responden sangat percaya Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah, dan 41,2 persen cukup percaya.

Namun, ada 27,4 persen responden yang kurang percaya pemerintah tak cawe-cawe penyelenggaraan Pemilu 2024, bahkan 7,4 persen tidak percaya sama sekali. Sementara, 5,4 persen responden tidak tahu/ tidak jawab.

“Hampir 60 persen yang percaya bahwa tidak ada intervensi pemerintah,” kata Peneliti Utama Indikator, Hendro Prasetyo, dalam konferensi pers daring, Rabu (28/2/2024).

“Sekitar 35 persen pemilih yang tidak percaya bahwa pemerintah tidak intervensi. Ini besar,” tuturnya.

Baca juga: Perolehan Suara Pileg DPRD DKI di Bawah PKS dan PDI-P, Gerindra: Belum Sesuai Target

Dilihat dari basis pemilih, responden yang kurang percaya Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah paling banyak berasal dari pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sebanyak 45,8 persen pendukung Anies-Muhaimin kurang percaya, sedangkan 50,3 persen percaya Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah.

Sementara, dari pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, 57,5 persen responden percaya Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah, dan 37,1 persen kurang percaya.

Kepercayaan terbesar datang dari pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Angkanya, 67,1 persen percaya Pemilu 2024 tak diintervensi pemerintah, sedangkan 28,4 persen kurang percaya.

Dari basis pemilih partai politik, pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) paling banyak tidak percaya, yakni 48,5 persen. Pendukung PKS yang percaya Pemilu 2024 tak melibatkan campur tangan pemerintah hanya 47,5 persen.

Sementara, kepercayaan tertinggi berasal dari pendukung Partai Amanat Nasional (PAN), di mana 70 persen pendukungnya percaya Pemilu 2024 bebas dari intervensi pemerintah. Hanya 26,2 persen pendukung PAN yang tidak percaya.

“Kelompok yang kurang percaya terutama dari basis Anies-Muhaimin dan PKS,” ujar Hendro.

Hendro menilai, jumlah responden yang tidak percaya Pemilu 2024 bebas diintervensi pemerintah cukup besar. Oleh karenanya, ada baiknya jika pemerintah dan penyelenggara pemilu menjawab temuan ini.

“Ini perlu diatasi KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), dan pemerintah sendiri mungkin juga perlu memberikan respons terhadap ketidakpercayaan publik bahwa pemerintah tidak intervensi ini cukup besar,” tuturnya.

Adapun survei digelar pada 18-20 Februari 2024 melibatkan 1.227 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) atau proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Survei dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon. Diperkirakan, margin of error survei sebesar +-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Tolak Hak Angket Pemilu, PAN: Jangan Tuduh Curang, tetapi Buktinya Cuma Narasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com