Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Rapim TNI AU 2024, KSAU Ucapkan Terima Kasih pada Prajurit yang Turut Jaga Ketertiban Pemilu

Kompas.com - 29/02/2024, 10:10 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo resmi membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Angkatan Udara (AU) Tahun 2024 di Gedung Puri Ardhya Garini Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024).

Dalam sambutannya, Fadjar memberikan penghargaan tertinggi kepada seluruh TNI Angkatan Udara karena melakukan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada personel TNI AU yang berkontribusi dalam pengamanan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada segenap personel TNI Angkatan Udara yang turut berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Pemilu sehingga pemungutan suara dapat berlangsung dengan aman dan damai," kata Fadjar.

Baca juga: TNI AU Akan Kirim 6 Pesawat Tempur F-16 untuk Latma Pitch Black di Australia

Fadjar juga mengucapkan rasa syukur karena TNI AU telah melewati tahun 2023 dengan dedikasi dan komitmen untuk menjaga kedaulatan negara di udara.

Begitu juga dengan peran TNI AU dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Maju.

"Untuk itulah, pada kegiatan Rapat Pimpinan TNI Angkatan Udara tahun 2024 ini, kita berupaya untuk menyamakan persepsi dan cara pandang dalam melanjutkan tugas kedepan, sehingga TNI Angkatan Udara senantiasa mampu memberikan kontribusi positif, yang selaras dengan tujuan nasional dan cita-cita bangsa Indonesia," ujar Fadjar.

Dia juga membacakan tema Rapim tahun ini yakni "TNI AU Sebagai Angkatan Udara yang Disegani di Kawasan, Siap Mewujudkan Pertahanan Udara yang Tangguh Dalam Rangka Mengamankan Wilayah Udara Nasional untuk Indonesia Maju".

Tema ini dipilih sebagai penekanan kembali kepada seluruh perwira TNI AU bahwa pertahanan udara yang tangguh sebagai komponen penting menjaga kedaulatan negara.

"Sebagaimana disampaikan Presiden Republik Indonesia pada Rapim TNI-Polri kemarin, bahwa saat ini kita menghadapi tantangan global yang sangat kompleks; diwarnai dengan geopolitik dunia yang sulit dikalkulasi; kelangkaan pangan akibat perubahan iklim; hingga berdampak pada negara-negara maju yang berpotensi jatuh ke dalam jurang resesi," kata Fadjar.

Baca juga: TNI AU Diharap Tutup Celah Rawan Pertahanan Udara Selama Retrofit Jet Tempur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com