JAKARTA, KAMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintahan selanjutnya harus benar-benar memperhatikan pengelolaan air dan energi .
Pasalnya, kedua hal tersebut penting untuk mendukung ketersediaan pangan sebuah negara. Terlebih, ke depannya pangan dan energi akan menjadi rebutan semua negara.
Sehingga, keberadaan bendungan sebagai salah satu teknik untuk mengelola sumber air harus menjadi konsentrasi pemerintahan mendatang.
Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Kekurangan Bendungan, Kalah Jauh dari China
Hal itu disampaikan Jokowi usai meresmikan Bendungan Lokal di Boolang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (23/2/2024) sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden.
"Kita ini masih sangat kurang sekali jumlah bendungan yang dimiliki. Tadi saya sampaikan sebagai perbandingan Korea Selatan memiliki kurang lebih 20.000 (bendungan), China memiliki 98.000 bendungan. Kita memiliki 292 bendungan saja," ujar Jokowi.
"Sehingga, pemerintahan yang akan datang untuk proses pengelolaan air, energi, harus menjadi betul-betul konsentrasi. Karena pangan dan energi akan menjadi rebutan semua negara," tegasnya.
Jokowi juga sempat mengungkapkan, Indonesia saat ini punya 4.400-an sungai.
Sehingga ke depannya pemerintah harus memperhatikan proses pengelolaan sumber daya air yang sudah tersedia itu.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Anggap Wajar Jokowi Terlibat Susun Kabinet Prabowo-Gibran
Adapun pada Jumat, Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Pembangunan bendungan itu menghabiskan anggaran Rp 2,02 triliun.
Presiden Jokowi menyebutkan, dengan makin banyaknya pembangunan infrastruktur seperti Bendungan Lolak, Indonesia akan mampu mengelola sumber daya dengan lebih efektif, mendukung pertanian, mengurangi risiko bencana alam, dan memajukan produksi energi bersih bagi seluruh rakyat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.