Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Khusus Audit Forensik Hasil Pemilu 2024

Kompas.com - 15/02/2024, 18:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD membentuk tim khusus yang akan melakukan audit forensik terhadap seluruh hasil Pemilu 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto usai rapat TPN yang dihadiri pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta para ketua umum partai politik pengusung, Kamis (15/2/2024).

"Tim khusus ini nantinya akan terdiri dari pakar-pakar hukum, pakar IT, kemudian juga demografi, dan setelah itu mereka-mereka yang memang punya pengalaman di dalam mengungkapkan bukti-bukti material agar apa yang menjadi ketentuan pelanggaran secara terstruktur," kata Hasto ditemui usai rapat di Gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis sore.

Baca juga: Ganjar Janji Hormati dan Ikuti Hasil Pemilu 2024 yang Diputuskan KPU

Hasto menjelaskan bahwa sejumlah nama-nama pakar itu sudah dikumpulkan untuk menjadi tim khusus.

Ia menilai, nama-nama yang masuk dalam tim khusus memiliki kredibilitas tinggi dan juga semangat menjaga marwah demokrasi.

Dalam pembentukan tim khusus, Hasto mengeklaim pihaknya tetap menjaga independensi adanya berbagai gerakan masyarakat sipil yang mengkritik pemerintah terkait demokrasi.

"Kami tidak mencampuri terhadap seluruh independensi dari pergerakan masyarakat sipil, sehingga tim khusus ini lebih banyak berasal dari internal TPN," jelas Sekretaris Jenderal PDI-P ini.

Baca juga: Ganjar: Perolehan Suara PDI-P Tinggi, Agak Anomali dengan Suara Saya

Diakui Hasto, tim khusus ini sengaja dibentuk Ganjar dan Mahfud. Ia mengapresiasi Mahfud yang memiliki latar belakang hukum.

Akan tetapi, menurut Hasto, Ganjar dan Mahfud tidak menduduki posisi pimpinan tim karena keduanya tetap merupakan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Pak Ganjar-Prof Mahfud dalam kapasitas sebagai pasangan calon itu tetap menjalankan tugas-tugasnya memberikan suatu arahan-arahan, direction kepada tim khusus ini," ungkapnya.

Ditanya siapa saja nama yang tergabung dalam tim khusus tersebut, Hasto meminta awak media bersabar dan menunggu waktu yang tepat.

Sementara itu, Ketua TPN Arsjad Rasjid menerangkan bahwa nama-nama tim khusus akan diumumkan dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu ke depan.


Baca juga: Prabowo Unggul di Quick Count, Pengamat: Basis Pendukung Ganjar Bermigrasi

Dia juga memastikan, seluruh TPN di luar tim khusus tetap bekerja melakukan konsolidasi menyeluruh, utamanya dalam mengawal hasil Pemilu 2024.

"(Tim khusus) akan langsung efektif bekerja. Jadi, sebetulnya sudah mulai, ini cuma kita lagi menampung lagi. Tapi intinya secepatnya kami akan menindak, ini akan langsung bekerja," ucap Arsjad Rasjid.

Diberitakan sebelumnya, usulan pembentukan tim khusus TPN Ganjar-Mahfud datang dari PDI-P.

Hasto Kristiyanto mengaku, tim itu dibentuk guna menginvestigasi Pemilu 2024.

Baca juga: Ada di Kisaran yang Sama, Perbandingan Suara Ganjar dan PDI-P Dinilai Bukan Anomali

Hal ini disampaikan Hasto Kristiyanto menyikapi hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei usai pencoblosan pemilu yang digelar, Rabu (14/2/2024) ini.

“Kami akan mengusulkan kepada TPN Ganjar-Mahfud agar dibentuk suatu tim khusus,” kata Hasto dalam konferensi pers di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Jalan Pengeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam.

Adapun hasil hitung cepat sejumlah lembaga memperlihatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor 2, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com