Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis "Exit Poll" Litbang "Kompas": Prabowo-Gibran Unggul di Semua Gugus Pulau

Kompas.com - 15/02/2024, 07:10 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analisis exit poll Litbang Kompas menunjukkan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di semua gugus pulau se-Indonesia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Peneliti Senior Litbang Kompas, Bambang Setiawan menganalisis bahwa Prabowo-Gibran memperoleh suara lebih dari 50 persen di setiap gugus pulau.

"Pasangan Prabowo-Gibran unggul di semua gugus pulau. Hasil survei setelah pencoblosan memperlihatkan pasangan tersebut unggul dengan 52,3 persen suara di Pulau Jawa. Sedangkan di Sumatera 54,7 persen dan Bali-Nusa Tenggara 51,6 persen," tulis Bambang, Kamis (15/2/2/2024), dikutip dari Kompas.id.

"Di gugus Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku-Papua bahkan dukungan terhadap mereka mencapai di atas 60 persen," tulisnya lagi.

Baca juga: Merespons Hasil Quick Count Sementara: Prabowo Optimis Menang, Anies dan Ganjar Belum Menyerah

Dari hasil analisis exit poll atau survei setelah pencoblosan, pasangan Prabowo-Gibran juga mendapatkan suara terbesar di semua provinsi di Pulau Jawa.

Di Jawa Tengah, provinsi yang sering disebut sebagai kandang PDI-P, Prabowo-Gibran unggul dengan angka 45,5 persen.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang pernah menjadi Gubernur Jawa Tengah hanya mendapatkan 30,6 persen di provinsi tersebut.

Litbang Kompas/RFC Perolehan Suara Paslon Presiden-Wakil Presiden Berdasarkan Wilayah (Hasil Exit Poll)

Situasi serupa dialami calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kalah dari Prabowo-Gibran di ibu kota.

Anies-Muhaimin memperoleh 35,5 persen suara di DKI Jakarta. Sedangkan Prabowo-Gibran 38,9 persen.

Baca juga: Hasil Quick Count Pilpres 2024 dari 6 Lembaga Survei Data 90 Persen, Prabowo-Gibran Unggul

Prabowo-Gibran juga unggul jauh dibandingkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di provinsi Jawa Timur yang sering disebut sebagai battleground pada pemilihan presiden (Pilpres).

Prabowo-Gibran memperoleh 60,1 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin 13,4 persen dan Ganjar-Mahfud 15,5 persen.

Bambang dalam analisisnya mengungkapkan, hasil ini pun mencerminkan bahwa persyaratan penguasaan suara terkait sebaran geografis untuk menang satu putaran relatif sudah terpenuhi oleh Prabowo-GIbran.

"Ketentuan bahwa pemenang pilpres juga harus dapat menguasai lebih dari 50 persen jumlah provinsi dengan raihan suara minimal 20 persen tampaknya dengan mudah terlampaui," tulis Bambang.

Baca juga: Prabowo: Kampanye Sudah Selesai, Lupakan Kata-kata Kasar, Mikul Dhuwur Mendhem Jero

Berikut ini daftar perolehan suara masing-masing pasangan calon di setiap gugus pulau dan provinsi se-Jawa berdasarkan hasil exit poll Litbang Kompas.

Sumatera

  • Anies-Muhaimin: 27,0 persen

  • Prabowo-Gibran: 54,7 persen

  • Ganjar-Mahfud: 9,1 persen

  • Tidak jawab/rahasia: 9,2 persen

Banten

  • Anies-Muhaimin: 35,2 persen
  • Prabowo-Gibran: 50,7 persen
  • Ganjar-Mahfud: 6,9 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 7,2 persen

Jakarta

  • Anies-Muhaimin: 35,5 persen
  • Prabowo-Gibran 38,9 persen
  • Ganjar-Mahfud: 11,8 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 13,8 persen

Jawa Barat

  • Anies-Muhaimin: 29,5 persen
  • Prabowo-Gibran: 54,0 persen
  • Ganjar-Mahfud: 8,5 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 8,0 persen

Jawa Tengah

  • Anies-Muhaimin: 12,1 persen
  • Prabowo-Gibran: 45,5 persen
  • Ganjar-Mahfud: 30,6 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 11,8 persen

DI Yogyakarta:

  • Anies-Muhaimin: 18,8 persen
  • Prabowo-Gibran: 46,4 persen
  • Ganjar-Mahfud: 24,1 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 10,7 persen

Baca juga: Pemilu Indonesia 2024, Pemilu Terbesar di Dunia yang Digelar dalam Sehari

Jawa Timur

  • Anies-Muhaimin: 13,4 persen
  • Prabowo-Gibran: 60,1 persen
  • Ganjar-Mahfud: 15,5 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 11,0 persen

Bali-Nusa Tenggara:

  • Anies-Muhaimin: 14,6 persen
  • Prabowo-Gibran: 51,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 26,3 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 7,5 persen

Kalimantan

  • Anies-Muhaimin: 21,6 persen
  • Prabowo-Gibran: 65,0 persen
  • Ganjar-Mahfud: 6,0 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 7,4 persen

Sulawesi

  • Anies-Muhaimin: 26,6 persen
  • Prabowo-Gibran: 60,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 7,1 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 5,7 persen

Maluku-Papua

  • Anies-Muhaimin: 11,1 persen
  • Prabowo-Gibran: 62,6 persen
  • Ganjar-Mahfud: 21,4 persen
  • Tidak jawab/rahasia: 4,9 persen.

Exit poll ini dilakukan Litbang Kompas dengan wawancara tatap muka terhadap responsn seusai pemungutan suara Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024) kemarin.

Sebanyak 7.863 responden dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis porporsional bertingkat di 38 provinsi.

Margin of error dari exit poll ini lebih kurang 1,11 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dibiaiyai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Baca juga: Merespons Hasil Quick Count Sementara: Prabowo Optimis Menang, Anies dan Ganjar Belum Menyerah

Berita ini telah tayang di Kompas.id. Berikut link beritanya https://www.kompas.id/baca/riset/2024/02/15/prabowo-gibran-unggul-di-semua-gugus-pulau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com