Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpul di Kediaman Megawati, Elite 03 Terima Laporan Indikasi Kecurangan dari Todung Mulya Lubis

Kompas.com - 14/02/2024, 15:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkumpul di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Mereka menerima laporan indikasi kecurangan dari dari Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis.

Selain Megawati dan Ganjar-Mahfud, turut hadir pula Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, hingga Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO), serta  Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto menyebut, mereka menerima aduan soal indikasi kecurangan untuk memenangkan paslon tertentu.

"Hari ini Ibu Megawati Soekarnoputri didampingi Pak Oso dan Pak Mardiono serta bersama Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD sedang menerima laporan dari Todung Mulya Lubis yang menyampaikan berbagai indikasi kecurangan," kata Hasto saat ditemui usai keluar dari kediaman Megawati, Rabu.

Baca juga: Quick Count Pilpres 2024 Litbang Kompas Data 30 Persen: Prabowo Unggul 60,15 Persen

Hasto menyampaikan, berdasarkan laporan Todung, dugaan kecurangan itu terjadi di beberapa tempat, termasuk Madura, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Ada dari Madura, dari Papua ada, dari Jawa Tengah, Jawa Timur, karena tadi malam kami pun sempat menyampaikan kewaspadaan tertinggi untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkap Hasto.

Hasto mengungkapkan, salah satu kecurangan itu berbentuk intimidasi, ketika laporan hasil exit poll di luar negeri mengunggulkan pasangan Ganjar-Mahfud

"Ada pihak-pihak yang panik dan melakukan suatu instruksi untuk bergerak lebih masif lagi di kubu 02. Maka kita cermati dan Ibu Ketum dan para Ketum parpol pengusung akan berada di Teuku Umar," ucap dia.

Baca juga: Quick Count Charta Politika Data 31,85 Persen: Anies 24,44 Persen, Prabowo 57,68 Persen, Ganjar 17.86 Persen

Lebih lanjut Hasto menegaskan, prinsip kedaulatan rakyat harus ditegakkan. Sebab rakyat memiliki hak untuk memilih dan menyampaikan pilihannya.

Ia pun menyatakan pihaknya akan terus memantau hasil perolehan suara.

"Jadi kami terus melakukan pemantauan termasuk yang di DPP PDI Perjuangan di mana pusat Badan Saksi Pemilu Nasional terus mengupdate hasil-hasil perolehan suara," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com