Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Subsidi Cukup untuk Masa Tanam Pertama

Kompas.com - 13/02/2024, 15:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi memastikan stok pupuk subsidi cukup untuk masa tanam pertama hingga April 2024.

Hal ini disampaikan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).

"Jadi Insya Allah pupuk stoknya cukup sebagian besar sudah ada di daerah," kata Rahmad, Selasa.

Dia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dua juta ton pupuk untuk masa tanam pertama. Sebanyak 1,1 juta ton di antaranya sudah berada di kabupaten/kota sehingga siap disalurkan kepada petani sekitar.

Baca juga: PT Pupuk Indonesia Sebut Presiden Jokowi Setuju Tambahan Anggaran Pupuk Subsidi Rp 14 Triliun

Adapun alokasi anggaran pupuk subsidi mencapai Rp 26 triliun dengan volume sebanyak 4,7 ton tahun ini.

"Dari 4,7 juta ton yang sudah disetujui itu arahannya supaya diambil pada musim tanam pertama sehingga nanti kalau itu habis akan disiapkan lagi anggaran untuk musim tanam kedua. Insya Allah kalau pupuk lancar, produksi akan lancar, produksi beras juga akan naik," ujar Rahmad.

Sejauh ini, anggaran pupuk subsidi rencananya akan ditambah Rp 14 triliun sehingga pupuk subsidi akan bertambah 2,5 ton.

Nantinya secara total, volume pupuk subsidi yang bakal tersalur mencapai 7,5 juta ton.

Baca juga: Jokowi Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, dari Mana Dananya?

Rahmad mengungkapkan, tambahan anggaran ini sudah disetujui oleh Presiden Jokowi dan tengah dalam proses.

Tambahan tersebut juga sempat dijanjikan oleh Presiden Jokowi. Sebab, menjadi salah satu upaya penunjang ketika pemerintah berencana meningkatkan produksi dengan mempercepat tanam padi untuk mengatasi kelangkaan beras di pasaran.

"Jadi ini sedang berproses. Tapi sambil menunggu proses yang sudah ada kita salurkan dulu ke petani semaksimal mungkin," kata Rahmad.

Baca juga: Musim Tanam Pertama, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Cukup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com