Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persatuan Ummat Islam Temui Jokowi di Istana, Sebut Tak Bahas Politik

Kompas.com - 06/02/2024, 17:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan organisasi Persatuan Ummat Islam (PUI) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Menurut Ketua Umum DPP PUI Nurhasan Zaidi, tidak ada pembicaraan politik maupun soal pemilihan umum (pemilu) saat pertemuan dengan Presiden itu.

"Enggak ada (tidak ada pembahasan politik). Sebetulnya kami ini kan ormas PUI ini adalah organisasi pendidikan, sosial, dakwah," ujar Nurhasan selepas pertemuan pada Selasa sore.

"Jadi kami membicarakan agenda-agenda kualitas pendidikan, kualitas syiar agama dan kualitas sosial kita. Persoalan kemasyarakatan," kata dia.

Baca juga: NU dan Muhammadiyah Dapat Penghargaan Kemanusiaan dari UEA, Jokowi: Kebanggaan Luar Biasa

Meski demikian, Nurhasan memberikan pandangannya soal pelaksanaan Pemilu 2024 ketika ditanya oleh wartawan.

Menurut dia, kondusivitas masyarakat selama pemilu harus tetap dijaga.

"Kalau agenda politik, ya kami lebih kepada bahwa harus dijaga kondusivitas kita ini. Kita kan pemilu sudah biasa ya. Setelah reformasi udah mau enam kali kan (pemilu)," ungkap Nurhasan.

"Jadi pesan kami, jaga ukhuwah, jaga persatuan ya, itu saja. Dan kami optimis sudah (mau) enam kali pemilu di era reformasi dan kondusif terus. Jadi tidak ada persoalan," kata dia.

Nurhasan mengatakan, dirinya mengundang Presiden Jokowi untuk dapat hadir di agenda Muktamar dan Peringatan Ulang Tahun (Milad) Ke-106 PUI yang jatuh pada 21 Desember 2024

Pada saat itu, menurut Nurhasan, masa pemerintahan Presiden Jokowi sudah berakhir.

Baca juga: NU dan Muhammadiyah Terima Zayed Award Human and Fraternity, JK: Pengakuan Dunia untuk Indonesia

Namun, PUI juga mengundang Presiden untuk hadir di agenda pra-muktamar yang rencananya digelar April 2024.

"Sebenarnya muktamar itu Desember. Tapi Beliau (Presiden) sudah selesai (menjabat). Tapi ya tetap kita menjalin komunikasi. Tapi anggaran ada agenda pra-muktamar. Pra-muktamar sambil milad ya, dan rencana bulan April," kata Nurhasan.

"Memang sebentar lagi. Jadi rangkaian mukmatar ini sekitar delapan bulan. Tapi ya kami tentu tergantung pak Presiden (kapan) bisa berkesempatan. Tapi sudah kami sampaikan waktu ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com