Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Survei SPIN: Elektablitas Partai Gelora Sentuh 3,6 Persen, Diprediksi Lewati Ambang Batas Parlemen

Kompas.com - 06/02/2024, 14:44 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) mempublikasi survei terbarunya. Hasilnya elektabilitas partai-partai pendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengalami peningkatan signifikan.

Temuan survei SPIN menyatakan bahwa tidak hanya partai parlemen yang menglami peningkatan elektabilitas, tetapi juga partai nonparlemen, seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) mengalami peningkatan elektabilitas dan berpeluang lolos ke Senayan.

“Selain PSI, ada Partai Gelora juga mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi sehingga berkesempatan lolos ke Senayan,” kata Direktur Eksekutif Spin, Igor Dirgantara dalam rilis surveinya yang disebarkan secara daring, Jumat (2/2/2024).

Igor menyebut, elektabilitas dua partai tersebut naik karena dampak capres-cawapres yang mereka dukung, yakni Prabowo-Gibran.

Apalagi, elektabilitas Prabowo-Gibran terus mengalami peningkatan secara signifikan dan partai pendukungnya mendapatkan efek ekor jas atau coattail effect.

“Alasan utama publik memilih partai politik mayoritas beralasan karena capres yang diusung oleh partai tersebut,” ujarnya seperti dimuat laman partaigelora.id.

Igor mengakui, bukan hanya PSI dan Gelora yang mendapatkan coattail effect dari dukungan politik ke capres. Hampir semua partai politik yang mendukung capres-cawapres Prabowo-Gibran mendapatkan dampak tersebut. Terkait ini, Gerindra mendapatkan elektabilitas dengan skor tertinggi.

“Ada pola kecenderungan diffused coattail effect, terlihat misalnya partai-partai yang berkumpul dalam koalisi Prabowo-Gibran terdampak elektabilitasnya akibat mendukung capres Prabowo. Di samping Gerindra, tampak jelas terlihat PSI dan Gelora,” ungkap Igor.

Dalam surveinya itu, PSI mendapatkan elektabilitas 4 persen, sedangkan Partai Gelora mendapat 3,6 persesn. Posisi Gelora berada di atas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendapatkan 3 persen.

Padahal partai berlambang Ka’bah tersebut merupakan salah satu partai yang menempatkan wakilnya di DPR saat ini.

“Sementara PPP masih terpuruk, belum mampu melewati ambang batas parlemen,” ucapnya.

Alasan elektabilitas Partai Gelora dan PSI Naik

Bukan cuma karena faktor dukungan politik ke capres-cawapres, SPIN mencatat ada beberapa alasan kenaikan elektabilitas Partai Gelora dan PSI.

Terkait, Partai Gelora. Igor menyebut ada empat alasan yang menyebabkan elektabilitas partai ini.

“Ada beberapa argumentasi mengapa Partai Gelora mendapat apresiasi dukungan dari publik,” katanya.

Pertama, program kerja yang dikampanyekan Partai Gelora cenderung bisa diterima masyarakat. Apalagi semuanya merupakan kebutuhan masyarakat, seperti kuliah gratis, subsidi daging, telur dan susu gratis bagi ibu-ibu hamil, berantas buta huruf Al-Qur’an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com