Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Ironi dan Optimisme Pemilu 2024

Kompas.com - 05/02/2024, 12:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMILU yang akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024, untuk memilih presiden-wakil presiden dan anggota legislatif adalah pemilu yang rumit sekaligus penuh ironi.

Berjalan penuh emosional diselingi kekerasan verbal bahkan fisik, gaduh, terkadang minim rasionalitas dan etika berpolitik serta berpotensi merusak keutuhan bangsa.

Ada tanggung jawab kita semua, seluruh tokoh di semua elemen bangsa untuk berkomitmen mengawal pemilu berjalan dengan baik sesuai ketentuan regulasi juga etika demokrasi.

Agar pemilu 2024, yaitu pemilu ke 13, sejak diselenggarakan pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, dan 2014, dan 2019 mampu memperkokoh platform demokrasi Indonesia dimasa depan.

Terdapat gelombang seruan moral dan kritik lebih dari 50 perguruan tinggi negeri dan swasta terhadap prilaku elite penguasa, pejabat pusat hingga daerah yang juga tidak bisa lepas perannya sebagai politisi yang seringkali mengabaikan prinsip keadaban demokrasi.

Kalangan akademisi dari beragam kampus mendesak penyelenggara negara agar betul-betul serius melaksanakan pemilu sesuai ketentuan hukum dan etika demokrasi.

Kita mendorong dan berharap Pemerintah, TNI dan Polri berperan menjadi pihak yang netral terhadap para kontestan. Agar agenda politik rutin setiap lima tahun tidak mengorbankan kesatuan, persatuan dan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa.

Kita sebagai bangsa pejuang yang sedang menapaki era baru yang penuh tantangan harus tetap memiliki optimisme bahwa pemilu akan berjalan lancar sekaligus proses pembelajaran bangsa membangun kearifan dalam berpolitik.

Dari pengalaman panjang berdemokrasi, semestinya kita sudah mampu membangun peradaban politik yang baik.

Kegaduhan dan kekerasan verbal di ruang publik yang diekspresikan oleh para elite politik harus kita tolak secara tegas, karena sesungguhnya melawan akal sehat.

Elite politik harus menyadari dampak besar yang ditimbulkan, bahkan efek yang ditimbulkannya di kalangan akar rumput.

Elite politik harus menjadi pribadi panutan, sejatinya segala tindak tanduk akan dicontoh, ibarat guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Dampaknya akan semakin berbahaya jika diserap begitu saja oleh pengikutnya dan para generasi muda. Nilai-nilai kesantunan berpolitik akan luntur, terganti dengan budaya caci-maki yang melahirkan pesimisme akan masa depan.

Merawat optimisme

Pemilu 2024 memiliki dua sisi antara pesimisme dan optimisme. Pesimisme berangkat dari rasa kecemasan berlebihan akan dampak yang akan ditimbulkannya.

Sedangkan optimisme adalah bagian dari keyakinan akan kemampuan bangsa untuk keluar dari beragam kesulitan dan krisis.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com