Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bansos Dinilai Belum Tentu Efektif Pengaruhi Pilihan, Hanya 10,2 Persen yang Terpengaruh

Kompas.com - 03/02/2024, 08:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Polmark Research Center Eep Saefulloh Fatah mengungkapkan, besarnya jumlah bantuan sosial yang diberikan rupanya tidak selalu efektif untuk menentukan pilihan seseorang dalam pemilihan umum (pemilu).

"(Bansos) itu belum tentu efektif," kata Eep dalam program Gaspol! Kompas.com, Sabtu (3/2/2024).

Eep menjelaskan, dalam survei yang digelar Polmark pada 14-25 Januari 2024 lalu, jumlah penerima bansos di Indonesia memang terbilang masif.

Ia menyebutkan, dari 2.600 responden yang diwawancarai, 40 persen di antaranya pernah menerima bansos dalam beberapa waktu terakhir. 

Baca juga: Prabowo Kembali Anjurkan Pendukung Terima Politik Uang, tetapi Pilih Sesuai Nurani

Namun, survei itu juga menunjukkan bahwa pemberian bansos tidak selalu mempengaruhi pilihan seseorang.

Eep mengatakan, survei yang dilakukan Polmark juga mempertanyakan sikap responden apabila ada kandidat atau tim pemenangan yang membagikan uang atau barang kepada mereka.

"Ini yang paling banyak menjawab, menerima uang atau barang itu tetapi tidak dikaitkan dengan pilihan saya. Jadi orang di Indonesia itu pintar," kata Eep.

Itu menunjukkan bahwa masyarakat menyadari tidak ada yang bisa mengetahui siapa yang mereka coblos di bilik suara, terlepas dari bantuan yang sudah mereka terima.

Selain itu, ada pula kelompok masyarakat yang tergolong lebih mampu sehingga mereka memang menolak pemberian uang dan barang. 

Baca juga: ICW: Sanksi Politik Uang Harus Beri Efek Jera 

Sementara, ada dua jenis kelompok yang terindikasi terpengaruh oleh pemberian uang dan barang untuk menentukan pilihan.

Pertama, mereka yang menerima uang dan barang lalu memilih yang memberi. Kedua, menerima uang dan barang dan memilih yang memberi paling banyak.

"Tapi total dari ini cuma 10,2 persen. Jadi karena itu kemudian belum tentu dikasih uang lalu kemudian langsung memilih yang memberi uang," kata Eep.

"Apalagi yang membagikan uang banyak, misalnya calegnya ada 15, 10 bagi uang, dia harus milih satu, terus siapa yang harus dipilih dari 10?" imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com