Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Periksa Dugaan 3.238 Pemilih Ganda di Johor Bahru

Kompas.com - 02/02/2024, 14:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku tengah mendalami temuan Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat Migrant CARE soal dugaan 3.238 pemilih terdaftar ganda di dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) Johor Bahru, Malaysia.

"Johor lagi kita periksa. Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Johor juga lagi kita minta keterangan, kita minta laporan hasil pengawasan mereka," ujar Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).

Peristiwa ini disebut dapat menjadi bentuk tindak pidana pemilu, seandainya terbukti terdapat indikasi demikian.

Ia juga mengakui bahwa jika laporan itu terbukti benar, maka peristiwa ini berpotensi menimbulkan kecurangan pemungutan suara di kawasan itu.

Baca juga: Diduga Bagi-bagi Uang Saat Kampanye, Caleg Gerindra di Depok: Sudah Jelaskan ke Bawaslu

"Jika kemudian ada indikasi pidana tentu kita sampaikan ke teman-teman polisi dan jaksa," ujar dia.

"Kalau ada pelanggaran administrasi, nanti kita lihat prosesnya seperti apa. Kalau tidak ada laporan, alhamdulillah," sambung Bagja.

Pada Kamis (1/2/2024), Migrant CARE melaporkan langsung dugaan pelanggaran administrasi terkait kejanggalan DPTLN Johor Bahru kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

"Pada DPTLN Johor Bahru, Malaysia, Tim Migrant CARE menemukan sekitar 3.238 nama dengan alamat dan umur yang sama," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, melalui keterangannya pada Kamis (1/2/2024).

Ia menemukan, pada DPTLN Johor Bahru, PPLN mempublikasikan nama, umur dan alamat masing-masing warga negara. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa KPU tidak mempunyai satu standar baku bagaimana penetapan DPTLN di masing-masing kota/negara.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Cium Kecurangan Pemilu oleh PPLN di Malaysia, Akan Lapor ke Bawaslu

"Selain 3.238 nama ganda yang kami temukan dalam DPT Johor Bahru, kami juga menemukan banyak data ganjil," ujar Wahyu.

Ia merinci, berdasarkan temuan lembaganya, terdapat 22 orang DPTLN Johor Bahru bertuliskan alamat Indonesia yaitu Sumenep dan 2 orang bertuliskan alamat Jember, Jawa Timur.

"Terdapat 19 nama dalam data tertulis beralamat 'bercuti / rehat/pulang'," ujar Wahyu.

Ia menegaskan, Malaysia merupakan negara yang menjadi fokus pemantauan Migrant CARE dalam proses penyelenggaraan pemilu 2024.

Wilayah Johor Bahru Malaysia merupakan salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak pemilu Indonesia di luar negeri dengan total pemilih 119.491 orang.


"Perlu disadari bersama, bahwa pekerja migran Indonesia adalah yang menjadi total mayoritas pemilih yang ada di luar negeri," kata dia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com