Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty International Indonesia Ungkap 268 Pembela HAM Diserang Sepanjang 2023

Kompas.com - 01/02/2024, 19:42 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amnesty International Indonesia mencatat, ada 268 orang pembela hak asasi manusia (HAM) yang menjadi korban serangan sepanjang 2023.

Para pegiat HAM itu berasal dari latar belakang yang berbeda, ada aktivis perempuan, lingkungan hingga masyarakat adat.

Menurut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, jumlah serangan terhadap para aktivis HAM tahun lalu meningkat 63 persen dibandingkan tahun sebelumnya (168).

“Dan (jumlah serangan pada 2023) menjadi tertinggi sejak tahun 2019,” kata Usman Hamid dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Amnesty Kritik Jawaban Prabowo yang Singgung Campur Tangan Asing di Papua

Adapun jenis serangan itu beragam. Amnesty merinci ada 128 orang yang ditangkap, 95 orang yang mengalami tindakan intimidasi dan serangan fisik, 41 orang mengalami kriminalisasi, 3 orang mengalami percobaan pembunuhan, dan satu serangan terhadap lembaga pembela HAM.

Sasaran terbanyak pada 2023 adalah aktivis Papua (103), jurnalis (89), petani (31), dan masyarakat adat (24).

Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terdapat 125 serangan pada 2019; 235 serangan pada 2020; 237 serangan pada 2021; 168 serangan pada 2022; dan 268 serangan pada 2023.

Baca juga: Amnesty International: Jawaban Prabowo soal Papua Justru Penyebab Kekerasan

“Menjelang Pemilu (2024), Amnesty mendesak pihak berwenang untuk tidak semakin menyusutkan ruang warga untuk kritik, oposisi, dan protes sebagai ekspresi mengawasi negara,” kata Usman.

“Ini termasuk menolak proyek pembangunan tanpa konsultasi dengan masyarakat terdampak,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com