Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertamina Patra Niaga Fasilitasi Pembelian Kredit Karbon untuk Dukung Penerbangan Netral Karbon

Kompas.com - 31/01/2024, 20:57 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai upaya menyediakan solusi dekarbonisasi bagi mitra bisnisnya, PT Pertamina Patra Niaga membuka peluang bisnis perdagangan karbon dengan perusahaan dalam negeri maupun internasional, salah satunya untuk konsumen di bisnis penerbangan.

Langkah konkret tersebut diwujudkan dengan memfasilitasi maskapai nasional Garuda Indonesia dalam melakukan pembelian Sertifikat Penurunan Emisi (SPE). Hal ini dilakukan guna mendukung pelaksanaan Joy Flight HUT ke-75  Garuda Indonesia yang sebelumnya dilaksanakan pada Selasa (23/1/2024).

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengungkapkan, pihaknya bangga bisa mendukung carbon neutral flight atau penerbangan bebas karbon bagi Garuda Indonesia.

"Kerja sama ini merupakan upaya kedua belah pihak dalam mendukung terwujudnya cita-cita nasional mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060," tuturnya.

Baca juga: Kenalkan Energi Bersih, Sekolah Energi Berdikari Pertamina Edukasi 4.685 Siswa

Ia menjelaskan, Pertamina Patra Niaga tidak hanya menjual avtur kepada para konsumen penerbangan, tetapi juga menyediakan konsep B2B Pertamina One Solution, yakni solusi dekarbonisasi emisi bagi konsumen.

"Hal ini sejalan dengan tujuan kami yaitu sebagai decarbonization journey partner, sebagai upaya mendukung terwujudnya NZE Indonesia pada 2060,” ungkap Riva.

Sebagai informasi, SPE merupakan bagian dari mekanisme pengelolaan penurunan emisi yang terdokumentasikan dalam surat bentuk bukti pengurangan emisi oleh usaha dan/atau kegiatan yang telah melalui pengukuran, pelaporan, dan verifikasi.

Surat tersebut tercatat dalam Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim dalam bentuk nomor dan/atau kode registry.

“Kami terus berupaya meminimalkan emisi yang dapat berdampak terhadap krisis iklim. Salah satunya mendukung langkah dekarbonisasi mitra kami dalam melakukan konversi emisi karbon yang ditimbulkan pada operasional penerbangan. Garuda Indonesia telah melakukan pembelian carbon credit sebesar 50 tCO2-eq,” papar Riva.

Baca juga: Pertamina: PBBKB Naik, Harga BBM Ikut Naik

Sebelumnya, Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan Joy Flight menggunakan armada B737-800 dengan nomor penerbangan GA006 terbang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju area Pelabuhan Ratu dan kemudian kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

Penerbangan itu merupakan salah satu bentuk apresiasi Garuda Indonesia terhadap karyawan tenaga alih daya dengan kriteria tertentu yang termasuk didalamnya petugas security, cleaning service, office boy yang selama ini telah turut mendukung kegiatan bisnis perusahaan.

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, sebagai upaya mendukung dekarbonisasi, Garuda Indonesia telah melaksanakan berbagai inisiatif berkelanjutan.

Salah satu inisiatif itu, sebut dia, adalah penerbangan komersial pertama menggunakan bahan bakar bioavtur.

Irfan menjelaskan, keterlibatan Garuda Indonesia dalam menurunkan emisi karbon turut menjadi bagian dari roadmap rencana strategis perusahaan.

Baca juga: Diakui Internasional, Pertamina Raih Best Investor Relations Energy Company

"Tujuannya, adalah mengakselerasi diri sebagai maskapai penerbangan yang saat ini terus bertransformasi memaksimalkan kinerja salah satunya melalui kontribusi terhadap misi pelestarian lingkungan hidup,” jelas Irfan.

Informasi mengenai produk dan layanan aviasi Pertamina dapat diakses melalui laman  https://onesolution.pertamina.com/ atau menghubungi Call Center 135.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com