Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Minta Pendukung Anies-Muhaimin Bangkit, Tak Lagi Bersembunyi Jelang Pencoblosan

Kompas.com - 22/01/2024, 23:21 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali meminta masyarakat tak ragu untuk menunjukkan dukungan pada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Bagi dia, langkah itu perlu ditunjukan mengingat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah semakin dekat.

“Masyarakat kita imbau tidak lagi menjadi pendukung yang tersembunyi, tetapi sudah mulai bangkit, muncul untuk menkonsolidasikan di masyarakat supaya menjadi lebih masif,” ujar Ali dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).

Tak hanya itu, ia juga meminta figur-figur yang memiliki posisi berseberangan dengan pemerintah saat ini melakukan langkah nyata.

Baca juga: Anies Sebut Pendukungnya Serius Ingin Perubahan, Bukan Kampanye dengan Gelaran Musik

Ali menganggap, langkah itu lebih penting ketimbang memunculkan berbagai narasi kontraproduktif, salah satunya terkait dengan pamakzulan Presiden Joko Widodo.

“(Pemakzulan) itu tidak bagus untuk demokrasi kita. Tidak bagus untuk bangasa kita, karena ketika itu terjadi, biayanya terlalu mahal untuk bangsa ini,” ucap dia.

Ia menekankan, lebih baik para figur yang berseberangan dengan Jokowi melakukan pendekatan ke masyarakat agar memilih capres-cawapres yang sesuai dengan keinginannya.

“Supaya terjadi dinamisasi di lapangan, di tengah masyarakat. Ketimbang berkoar-koar di podcast itu hanya akan membuat suasana gaduh. Padahal ruang demokrasi itu sangat terbuka,” tutur Ali.

Baca juga: Tanggapi Dukungan Sejumlah Menteri ke Prabowo-Gibran, Anies: Jangan Melawan Presiden

Di sisi lain, dia mengaku puas dengan gerakan para relawan maupun masyarakat yang secara mandiri berupaya untuk memenangkan Anies-Muhaimin.

Dia menganggap, mereka yang berjuang secara organik itu adalah kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) yang sebenarnya.

“Kalau orang yang pantas diberi penghargaan adalah para relawan yang memang bekerja secara masif. Betul-betul bekerja tanpa pamrih, betul-betul bekerja atas kerisauan mereka melihat kondisi Indonesia saat ini,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com