Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Frans Kaisiepo Laksanakan Peran Jaga Perang di Laut Merah

Kompas.com - 22/01/2024, 16:50 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 melaksanakan peran jaga perang di Laut Merah usai mengawal Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) MTF XXVIII-N/United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).

Peran jaga perang itu dilaksanakan KRI Frans Kaisiepo-368 saat melintasi perairan Laut Merah, pada Selasa (16/1/2024) hingga Jumat (19/1/2024) lalu, dalam pelayaran menuju ke Tanah Air usai menjalankan misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB.

“Pemberlakuan peran jaga perang harus dilaksanakan dengan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan,” kata Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI AL, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Lepas KRI Radjiman untuk Misi Kemanusiaan ke Gaza, Prabowo Wanti-wanti Situasi Laut Merah

Dalam kegiatan peran jaga perang, KRI Frans Kaisiepo-368 hadir untuk memberikan rasa aman bagi kapal-kapal berbendera Indonesia yang melintasi sekitar Laut Merah.

KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan pengawakan sensor, senjata, serta komando kendali yang modern dan terintegrasi dengan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi.

Sniper dan senjata ringan juga disiagakan di beberapa titik.

Selain itu, KRI Frans Kaisiepo-368 juga aktif menjalin komunikasi dengan kapal perang asing yang tergabung dalam CTF 151 (counter piracy) dan CTF 153 (Security Cooperation in Red Sea and Gulf of Aden), pesawat udara militer yang melintas pada kolom udara di atasnya, serta kapal-kapal niaga, terutama yang berbendera Indonesia dalam rangka sharing informasi dan update situasi terkini.

Baca juga: KRI Diponegoro-365 Resmi Gantikan KRI Frans Kaisiepo-368 Kawal Satgas Perdamaian di Lebanon

“Kehadiran KRI Frans Kaisiepo juga memberikan rasa aman bagi kapal-kapal berbendera Indonesia sekaligus meyakinkan mereka melalui The Internationally Recommended Transit Corridor (IRCT) saat melintasi Teluk Aden,” kata John David.

Diketahui, dikutip dari siaran pers yang sama, perairan Laut Merah, Bab El Mandeb, dan Teluk Aden menjadi Area Of Interest dengan kondisi keamanan yang belum kondusif menyusul serangan beberapa kapal niaga yang melintas oleh kelompok Houthi dari Yaman dan eksistensi perompak dari Somalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com