Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aidil Aulya
Dosen UIN Imam Bonjol Padang

Dosen UIN Imam Bonjol Padang

Hilirisasi Etika Politik

Kompas.com - 22/01/2024, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DEMOKRASI bukan hanya tentang pemilu, tetapi tentang kebiasaan hati yang demokratis. Tanpa kebiasaan hati yang demokratis, pemilu hanya akan melahirkan tirani.

Dua kalimat ini diringkas dari artikel yang ditulis oleh Robert N Bellah pada 2007. Bellah memberi judul artikelnya, "Ethical Politics: Reality or Illusion?"

Di dalam tulisannya, Bellah menguraikan tentang hubungan etika dan politik pada masyarakat Amerika.

Apakah tulisan Bellah itu relevan di Indonesia? Jawabannya klise, “tentu sangat relevan”. Perdebatan tentang moralitas dan etika dalam politik merupakan perdebatan lama yang tak kunjung selesai.

Politik yang selalu dimunculkan di permukaan adalah politik dengan muatan etika dan moralitas. Citra politik selalu dikhotbahkan dengan bimbingan moralitas dan etika. Dalam praktiknya, etika politik hanyalah sesuatu yang tidak tentu hilir mudiknya.

Memaknai kata hilir

Kenapa dipakai pepatah lama, “tidak tentu hilir mudiknya” dalam tulisan ini? Karena kata “hilir” dengan imbuhan -isasi begitu popular akhir-akhir ini. Sampai ada yang berseloroh, apapun masalahnya, solusinya adalah hilirisasi.

Pertanyaannya, apakah etika bisa dihilirisasi? Mengacu pada KBBI, kata hilirisasi itu artinya penghiliran, yaitu proses untuk menghilirkan sesuatu. Kata hilir di KBBI bermakna bagian sungai sebelah muara.

Penggunaan kata hilir bisa saja bermakna lain, terlebih kata itu dipakai dalam kontestasi politik. Penggunaan kata dalam politik bisa multidimensi. Tergantung siapa yang memakai kata itu dan siapa yang menafsirkan.

Dalam politik tidak ada kata yang bermakna tunggal. Itulah hebatnya dunia politik. Penuh dengan ketidakpastian, bias, ambigu, dan acapkali menampilkan kedunguan serta kelucuan.

Hilirisasi etika yang dimaksudkan di sini adalah proses menjadikan etika sebagai muara dari semua tindakan politik. Politik dalam ranah ideal harus mematri norma-norma etika dan moralitas dari hulu sampai ke hilir.

Tidak boleh ada satupun ruang proses politik yang melanggar standar etika. Proses politik yang etis juga harus sejalan dengan individu politisi yang menjunjung tinggi etika dalam laku lampahnya. Elok basanya dalam kehidupan.

Keelokan basa tentu bisa dicitrakan. Namun, berapa lama bisa bertahan dengan citra yang dipoles?

Karakter dan tabiat asli akan selalu mencari jalan keluarnya sendiri. Satu per satu di saat yang tepat, karakter dan watak yang tidak dipoles dengan citra itu akan dipertontonkan sendiri, disadari atau tidak.

Nasihat-nasihat etika dan moralitas dalam politik kerap disangkakan hanya sebagai pikiran-pikiran kaum tua konservatif (sedikit idealis).

Berlindung di balik status anak muda, milenial, dan sedikit kekuasaan, seseorang bisa saja menciptakan standar etika baru.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com