Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Ungkap Jasa Prabowo Biayai Anies Maju Pilgub DKI yang Tak Pernah Diumbar

Kompas.com - 20/01/2024, 17:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, menepis anggapan yang menyebut calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bersikap emosional seusai debat calon presiden pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Menurut Dradjad, respons yang diberikan Prabowo atas pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat tersebut menunjukkan Prabowo dapat mengendalikan emosi.

"Kalau saja masyarakat tahu apa yang ada di balik itu, kan kita tidak bisa hanya melihat sesuatu dari yang di luar saja, apa yang terjadi di balik itu, mereka pasti akan salut," kata Dradjad dalam prgorgam Gaspol! Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

"Oh Pak Prabowo ternyata dengan seperti itu, diserang personal seperti itu, tertegun, hanya diam, senyum, orang akan (menilai) luar biasa," imbuh Dradjad.

Baca juga: Ada Capres Sindir Makan Gratis, Prabowo: Kalau Otaknya Enggak Jalan, Jangan Jadi Pemimpin

Dradjad mengingatkan, Prabowo adalah sosok yang punya jasa dalam karir politik Anies karena Partai Gerindra adalah pengusung utama Anies saat berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilakada) DKI Jakarta 2017 lalu.

Ia menyebutkan, Partai Gerindra juga mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk menyukseskan perjalanan Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Padahal, Partai Gerindra saat itu mengambil sikap politik sebagai oposisi sehingga pundi-pundi yang dimilikinya pun tidak banyak.

Sementara, pesaing Anies ketika itu adalah Basuki Tjahaja Purnama, gubernur inkumben yang disebut-sebut sebagai calon yang direstui oleh pemerintah.

Baca juga: Prabowo Optimis Menang Pilpres 2024 Satu Putaran: Tidak Akan Dua Putaran!

"Tentu ada banyak yg membantu membiayai tapi Gerindra sebagai pengusung utama tentu bebannya lebih besar, yang dihadapi adalah yang betul-betul sangat establish," kata Dradjad.

Oleh sebab itu, ia menilai Prabowo masih dapat mengontrol emosinya ketika diserang Anies padahal hal itu tidak etis apabila melihat peran Prabowo kepada Anies.

"Reaksi Pak Prabowo sangat luar biasa, sangat cool, calm, dan kasarnya orang lempar segala macam, beliau masih sangat cool," kata Dradjad.

"Kalau orang enggak tahu cerita di baliknya ya penafsirannya jadi beda-beda, tapi yang tahu cerita di baliknya kita angkat jempol," ujar politikus Partai Amanat Nasional itu.

Menurut Dradjad, Prabowo juga tak pernah mengumbar jasa-jasanya itu. Sehingga, Prabowo pun tak habis pikir Anies menyerangnya soal etika.

Saat ditanya apakah Prabowo kecewa dengan sikap Anies, Dradjad mengaku Prabowo lebih kecewa saat dua kompetitor mendesaknya menyalahi aturan untuk mengungkap anggaran pertahanan.

Baca juga: Prabowo Siap Jemput Anak Dayak yang Mau Sekolah di Taruna Nusantara Magelang

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, Prabowo masih terus mengungkit perdebatannya dengan Anies Baswedan dalam debat capres dua pekan lalu.

Dalam debat itu, Anies beberapa kali mengkritik kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, serta mengungkit kembali data yang disebutkan Presiden Joko Widodo pada 2019 terkait kepemilikan lahan Prabowo seluas 340.000 hektar.

“Saudara-saudara, ada pula yang nyinggung-nyinggung, (saya) punya tanah berapa. Dia pintar atau goblok sih?” kata Prabowo dalam sambutan pada acara konsolidasi relawan se-Provinsi Riau di Gelanggang Olahraga (GOR) Remaja, Pekanbaru, Selasa (9/1/2024).

Eks Komandan Jenderal Kopassus itu juga menyebutkan bahwa lahannya bukan 340.000 hektar seperti yang disebutkan Anies, melainkan lebih.

“Kemarin juga salah-salah mulu, bukan 340.000 hektar, (tapi) mendekati 500.000 hektar. Dia (Anies) mau bikin rakyat benci saya,” ucap Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com