Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Diminta Imbau Petugas Awasi Kampanye Secara Proporsional

Kompas.com - 17/01/2024, 20:33 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia diminta menertibkan panitia pengawas pemilu (Panwaslu) di daerah yang diduga mencari-cari kesalahan atau malah meminta uang kepada calon anggota legislatif (caleg) 2024.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Perlu bekerja secara proporsional sebagai pengawas. Bukan penyidik, bukan penindak dan segala macam," kata Doli dalam RDP di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Menurut Doli, para caleg atau kandidat peserta Pemilu kerap merasa pengawas bersikap berlebihan dalam menjalankan tugasnya.

Baca juga: Soal Surat Suara Prematur di Taiwan, Ganjar Minta Komisi II Panggil KPU

"Kadang-kadang kita merasa teman-teman pengawas merasa enggak dianggap eksis kalau enggak nyari kesalahan orang. Jadi eksistensinya diakui ketika dia menemukan kesalahan. Jadi dia cari dan segala macam," ujar Doli.

Menurut Doli, cara pengawasan Pemilu sebaiknya tidak sampai membuat risih atau bahkan mengganggu proses kampanye.

"Akhirnya proses komunikasinya dibawa sama teman-teman kontestan Pemilu. Jadi itu tadi ada mispersepsi," ucap Doli yang merupakan politikus Partai Golkar.

Baca juga: Usut Penghentian Videotron Anies, Bawaslu Kota Bekasi Bakal Bentuk Tim Penelusuran


Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang juga menyampaikan keluhan terhadap tindakan panwaslu.

Junimart mengatakan, suatu waktu dia menghadiri undangan kegiatan sebuah marga batak di Siantar, Sumatera Utara. Saat itu dia hadir dalam kapasitas sebagai anggota DPR dan tidak berkampanye sebagai caleg.

Di saat yang sama, terdapat anggota Panwaslu yang merekam pidatonya. Setelah itu, petugas itu mempersoalkan dugaan kampanye karena menemukan ada peserta yang menggunakan topi dengan gambar Junimart.

"Tapi begitu dikasih hepeng (uang), pulang dia," ujar Junimart yang merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Baca juga: Soal Penurunan Videotron, Timnas Anies-Muhaimin: Perlu Ketegasan Bawaslu untuk Mengusut

Pada kesempatan itu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyampaikan akan melakukan pembenahan internal supaya tidak terjadi lagi salah paham di lapangan atau bahkan menutup celah pelanggaran seperti pemerasan dan lainnya.

"Kami sudah mengingatkan berkali-kali kepada Panwascam jika melakukan pengawasan maka harus menggunakan identitas dan menyatakan kepada yang diawasi bahwa dia adalah Panwascam," kata Rahmat.

Rahmat juga mengatakan, mereka sudah memberi panduan supaya para petugas Panwaslu supaya tidak berada terlalu dekat dengan calon anggota legislatif.

Baca juga: Bawaslu Bakal Putuskan Kasus Camat Bekasi Pamer Jersey Nomor 2 Pekan Depan

"Itu juga sebenarnya kami diajarkan di bimtek (bimbingan teknis) tidak demikian. Itu akan menjadi evaluasi bagi untuk meningkatkan agar teman-teman Panwascam melakukan pengawasan dengan baik," ucap Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com