Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Siap Beberkan Pernah Jadi Ketua Komite Etik KPK dalam Acara Paku Integritas

Kompas.com - 16/01/2024, 22:29 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan siap hadir dalam acara Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas atau Paku Integritas yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (17/1/2024) besok.

"Besok saya akan terbang (menghadiri acara) ke Jakarta," kata Anies saat ditemui di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/1/2024).

Anies mengatakan, dirinya akan membicarakan rekam jejak dan rencana ke depan terkait antikorupsi dalam acara KPK tersebut.

Saat menjadi rektor Universitas Paramadina, Anies mengungkapkan, telah menjadikan mata kuliah antikorupsi sebagai mata kuliah dasar umum yang wajib diambil seluruh mahasiswa.

Baca juga: Jawaban Anies Saat Ditanya Kemungkinan Pilih Menteri dari Orang Asli Papua

Sebab, dia ingin agar kampus yang dipimpinnya itu bisa mengurangi potensi korupsi di masa depan.

Selain itu, Anies akan pamer jabatan Ketua Komite Etik di KPK yang diembannya pada 2013 silam.

"Ketika KPK membutuhkan dukungan untuk menyelesaikan masalahnya, saya siap, waktu itu saya menjadi Ketua Komite Etik di KPK," ujar Anies.

Terakhir, Anies akan berbicara soal pencegahan korupsi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat menjabat sebagai gubernur periode 2017-2022.

"Jadi komitmen tentang pemberantasan korupsi itu bukan karena ada pilpres (pemilihan presiden) lalu diungkapkan, tapi ada rekam jejaknya yang selama ini ada dan itu besok kita sampaikan," katanya.

Baca juga: Anies Pastikan Akan Datang ke KPK untuk Acara Paku Integritas

Sebelumnya, KPK mengundang ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk kegiatan Paku Integritas yang digelar di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (17/1/2024).

Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter berintegritas kepada para peserta agar terhindar dari perilaku koruptif.

“Paku Integritas dimaksudkan untuk memberikan penguatan integritas dan antikorupsi kepada para pasangan capres dan cawapres agar selalu memberikan keteladanan dalam menjalankan peran dan tugasnya nanti serta selalu menghindari diri dari perilaku koruptif,” kata Wawan.

Dalam kegiatan nanti, Wawan mengungkapkan, akan dipaparkan kondisi terkini korupsi di Indonesia dan kelembagaan pemberantasan korupsi.

“Penyampaian kondisi pemberantasan korupsi ini penting sehingga para paslon (pasangan calon) punya pemahaman sama dalam pengambilan kebijakan strategis pada upaya pemberantasan korupsi di masa mendatang,” ujarnya.

Pada Paku Integritasini akan diisi dengan pidato komitmen antikorupsi, serta pembacaan dan penandatanganan Pakta Integritas dari masing-masing pasangan capres-cawapres.

Baca juga: Bantah Datangi Papua untuk Kampanye, Anies: Kami Sudah Bekerja 14 Tahun di Sektor Pendidikannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com