Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Ditanya Apakah Tetap Idealis Jika Terpilih Jadi Wapres, Mahfud MD: Saya Tidak Akan Buang Reputasi 24 Tahun

Kompas.com - 16/01/2024, 18:52 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD berkomitmen akan tetap bersikap tegas dan idealis jika terpilih menjadi wapres mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo pada 2024-2029.

Dia mengatakan itu menjawab pertanyaan Maria Simbolon, seorang guru sekolah inklusi dalam acara “Tabrak Prof!” di Seulawah Kopi, Kompleks MMTC Pancing, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (14/1/2024).

Guru dari generasi milenial itu bertanya apakah Mahfud akan mempertahankan idealise dan ketegasannya dalam memimpin saat menjabat wapres nantinya.

“Kami sadar sekali bahwa Prof adalah seorang yang idealis. Tapi apa sikap idealis ini akan tetap Prof bawakan saat menjabat nanti?” tanyanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Maria mengaku bosan dengan politisi yang banyak berjanji, tetapi melempem dan membisu ketika menjabat.

Baca juga: Ganjar: Kalau Pak Mahfud Saja Diretas, Jangan-jangan yang Lain Mudah

Menanggapi pertanyaan itu, Mahfud menegaskan akan membawa sikap yang sudah ia terapkan selama 24 tahun karier politiknya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu berjanji tidak akan membuang reputasi karier politiknya untuk jabatan yang diemban selama lima tahun.

“Apakah saya akan tetap tegas dan idealis? Iya dong. Saya berkarier di politik sejak awal reformasi, sekarang sudah 24 tahun,” ungkapnya. 

Terlebih, kata dia, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kemungkinan menjadi tahun terakhir dia mengikuti kontestasi politik. 

“Menurut saya ini yang terakhir kalau Tuhan mengizinkan lima tahun lagi. Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri lima tahun ke depan,” katanya.

Baca juga: TPN Ungkap Bentuk Intimidasi yang Dirasakan Kubu Ganjar-Mahfud

Mahfud menambahkan, dia justru ingin memperkuat idealisme dan ketegasannya sehingga pemerintahan bisa semakin bersih dan antikorupsi.

 "Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi saya memimpin. Itu saja sebenarnya," tegas Mahfud.

Untuk diketahui, perjalanan karier politik Mahfud tergolong lengkap karena pernah menjadi pejabat di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif selama 24 tahun terakhir. 

Tercatat, dia pernah menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dan Menteri Kehakiman pada era kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mahfud juga pernah menjadi anggota Komisi III serta Wakil Ketua Badan Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) pada periode 2004-2008. 

Baca juga: Intimidasi di Jateng-Jatim, Hasto Kristiyanto: Kekuasaan Dikerahkan Hadapi Ganjar-Mahfud

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com