Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usul Jokowi Ditolak, KPU Tetap Pertahankan Format Debat Keempat

Kompas.com - 15/01/2024, 23:15 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz menyatakan tak ada perubahan teknis dalam debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke empat.

Debat itu bakal berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024).

“Tidak ada perubahan apapun, kecuali memang perubahan itu kan terkait dengan tema, nah tema yang nanti didebat ke-4 itu akan berpengaruh dengan penentuan panelis-penelis,” ujar Mellaz di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Meski begitu, ia meminta para calon tak menanyakan materi di luar tema debat.

Hal itu, lanjut Mellaz telah disampaikan ke liason officer (LO) ketiga paslon.

Baca juga: Disomasi Tim Anies-Muhaimin, KPU: Kami Pastikan Debat Keempat Lebih Baik

“Terkait dengan segmen keempat dan kelima kan itu pertanyaan yang muncul langsung apakah calon presiden ataupun cawapres yang pada saat debat dilaksanakan agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu diupayakan sangat relevan dengan tema-tema debat,” tutur dia.

Di sisi lain, ia menekankan bahwa KPU bakal memperketat mitigasi untuk menghindari tindakan yang dianggap melanggar debat yang dilakukan oleh pendukung paslon maupun tamu undangan.

Nantinya, KPU bakal memberikan handy talky (HT) untuk dua LO masing-masing paslon.

Tujuannya, agar KPU bisa langsung bertindak ketika ada pelanggaran.

“Kalau untuk debat ke-4 akhirnya kita sepakati nanti tata letak atau posisinya dari LO full access itu akan dekat dengan kami,” imbuh dia.

Baca juga: Ini Alasan KPU Kembali Pakai JCC untuk Debat Keempat Pilpres

Adapun debat keempat capres-cawapres bakal dihadiri oleh para cawapres ketiga kubu.

Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD bakal membahas energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tak melihat substansi visi-misi masing-masing capres pada debat Pilpres ketiga dengan tema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, politik luar negeri, dan globalisasi.

Jokowi justru mengatakan, publik disuguhkan aksi saling serang antar capres.

"Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, enggak apa," kata Jokowi pada 8 Januari 2024.

"Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," ujarnya lagi.

Jokowi mengatakan, format debat pilpres seharusnya bisa diatur lebih baik untuk memunculkan substansi dan gagasan masing-masing calon yang berdebat.

"Sehingga, debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup. Saling menyerang enggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com