Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bercanda Ingin Bagi-bagi Ponsel, Ganjar: Yang Bawa Susu Saja Diperiksa...

Kompas.com - 15/01/2024, 13:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bergurau akan membagi-bagikan ponsel kepada pendukung yang bisa menjawab pertanyaannya saat berkampanye di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024).

Awalnya, Ganjar bertanya kepada pendukungnya apakah mereka punya ponsel atau tidak.

Ganjar pun mengaku siap memberikan ponsel bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan.

"Kalau saya begini ada tebak-tebakan saya kasih hadiahnya ponsel," kata Ganjar dalam acara dialog dengan kelompok tani, UMKM, serta tokoh agama dan masyarakat di Purbalingga, Senin siang.

Baca juga: Hasto Bagi-bagi Telur Gratis, TKN Prabowo-Gibran Sindir Kubu Ganjar-Mahfud Sedang FOMO

Namun, Ganjar urung melakukan itu karena takut diperiksa oleh panitia pengawas pemilu (panwaslu) yang turut hadir dalam acara tersebut.

Sebab, kata Ganjar, ada orang yang bagi-bagi susu saat kampanye berujung diperiksa oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Enggak jadilah, bagaimana. Kalau bawa HP kan harganya mahal-mahal, ada yang bawa susu saja diperiksa," ujar politikus PDI-P tersebut.


Ganjar lalu sempat bertanya kepada seorang petugas panwas, apakah ia akan ditegur apabila membagikan ponsel kepada pendukungnya.

"Lapor ndan, umpama saya kasih hadiah handphone pada mereka yang mau bertanya, boleh enggak?" tanya Ganjar.

Petugas itu sempat tampak takut tapi Ganjar meminta agar pertanyaannya dijawab sebagai bentuk edukasi publik.

Si petugas lalu menyebut bahwa membagikan hadiah tidak apa-apa asalkan tidak diikuti dengan ajakan memilih.

Namun, jawaban itu dibantah Ganjar yang menyebut hadirin dalam acara itu merupakan pendukungnya sehingga otomatis bakal memilih dirinya.

Baca juga: Ganjar Sebut Pembatasan Usia dalam Lamaran Kerja Tidak Fair

"Lho ini memang saya suruh coblos saya. Saya kalo kasih begitu melanggar atau tidak? Ini panwasnya malah ragu-ragu," ujar mantan gubernur Jawa Tengah itu.

Si petugas akhirnya menjawab bahwa itu dilarang karena merupakan bagian dari politik uang atau money politics.

"Melanggar, gitu, jangan takut, untung saya sudah tidak di Komisi II. Denger ya bapak ibu, enggak jadi (hadiah handphone)," kata Ganjar.

Ia pun berharap agar panwaslu di berbagai daerah agar tidak takut dan lebih proaktif dalam mengedukasi serta mencegah terjadinya kecurangan pemilu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com