Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Petani Nganjuk, Ganjar: Kalau Impor, Perhatikan Dulu Produk Dalam Negeri

Kompas.com - 12/01/2024, 13:33 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berharap Indonesia tidak mengutamakan impor produk bahan pangan yang sejatinya ada di dalam negeri.

Hal ini ditegaskannya saat bertemu petani tebu di daerah Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024). Ini dilakukan dalam rangkaian kampanye Pilpres 2024 pertamanya di Jawa Timur.

"Kalau kita mau impor, perhatikan dulu produk yang ada di dalam negeri," kata Ganjar di hadapan para petani tebu.

Oleh sebab itu, Ganjar mengaku ingin memprioritaskan produk dalam negeri untuk bisa dinikmati seluruh masyarakat, sehingga tidak harus impor.

Baca juga: Lika-liku Khofifah: Sempat Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Anies, Kini Dukung Prabowo-Gibran

Namun, diakui Ganjar, saat ini banyak keluhan yang dirasakan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas.

Ganjar pun sudah menginstruksikan timnya untuk mencatat seluruh keluhan para petani yang ditemuinya.

Adapun keluhan para petani, masih sama yaitu tentang tidak meratanya alokasi pupuk hingga bibit tanam.

"Saya titip saja beberapa poin-poin tadi itu, nggih. Nanti tim saya dari sini atau Pak Agus nanti bisa catat, agar kita bisa bahas, agar kita bisa komunikasikan lebih lanjut," ujar dia.

Baca juga: Soal Dugaan Kecurangan, Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud Belum Komunikasi dengan Timnas Amin

"Sehingga masing-masing mulai dari bibit, pupuk, bagaimana menjaga rendemen tinggi, permodalan, sehingga semuanya akan bisa tertangani dengan baik," sambung mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Lebih lanjut, Ganjar menganggap banyaknya kritikan terhadap pemerintah yang dinilai petani mengimpor gula, sangat bagus.

Untuk itu, dia berharap pemerintah membeli terlebih dulu hasil tebu para petani dalam negeri, daripada melakukan impor.

"Jangan sampai kebutuhannya lebih berat impor, maka kita tidak akan pernah mandiri," tutur politikus PDI-P itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com