Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kader Partai Dinilai Korup, Ahok: Karena yang Jujur Enggak Mau Masuk, Lu Gabung Dong

Kompas.com - 10/01/2024, 17:28 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berbicara mengenai pandangan masyarakat yang menilai banyak kader partai yang korup.

Mulanya, Ahok mengatakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri adalah sosok yang konsisten.

Ahok menyebut Megawati selalu ingin mendidik rakyat.

"Maka Ibu selalu bilang sama kami, yang penting rakyat itu diedukasi, dididik untuk mengerti. Kita nih sudah sepakat waktu bernegara, kita menyerahkan pada partai politik yang mengatur segalanya. Anda mau pilih panglima TNI, pilih polisi, pilih siapa pun, KPU, mesti lewat parpol," ujar Ahok di Sekolah PDI-P, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Jokowi Tak Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke PDI-P, Hasto: Rakyat Mencatat dan Melihat

Lalu, Ahok menyinggung masyarakat yang kerap menyebut kader partai korup.


Ahok mengibaratkan kader partai anak sekolah.

"Kalau kamu mengatakan, kader partai juga ada yang enggak benar, juga korup. Ya itu di sekolah juga sama, ada pintar, bodoh, ada yang sedang, begitu kan," kata dia.

"Kalau kamu bilang, lebih banyak yang enggak benarnya, karena kamu yang jujur enggak mau masuk parpol. Itu masalahnya. Lu gabung dong," ucap Ahok.

Baca juga: Ahok Ingin Ikut Kampanyekan Ganjar, tetapi Tidak Ditugaskan Megawati

Maka dari itu, Ahok menyebut PDI-P sebagai partai yang memiliki sekolah partai terbaik.

Dia mengaku bangga bisa dilatih dengan baik sebagai politikus di PDI-P.

"Lalu ditugaskan untuk membantu yang miskin dan membutuhkan pertolongan. Nah inilah yang kita perjuangkan," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Nasional
Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Nasional
Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com